• News

Ukraina Selidiki Peran Belarusia dalam Pemindahan Anak-anak Korban Perang

Yati Maulana | Rabu, 24/05/2023 13:01 WIB
Ukraina Selidiki Peran Belarusia dalam Pemindahan Anak-anak Korban Perang Iryna memeluk putranya, Bohdan, yang pergi ke perkemahan musim panas Rusia, setelah dia kembali melalui perbatasan Ukraina-Belarusia, di Kyiv, Ukraina, 8 April , 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Ukraina sedang menyelidiki dugaan peran Belarusia dalam pemindahan paksa anak-anak dari wilayah yang diduduki Rusia, kantor kejaksaan agung mengatakan kepada Reuters, Selasa.

Pengumuman itu datang sebagai tanggapan atas laporan oposisi Belarusia yang diasingkan yang menyatakan bahwa 2.150 anak Ukraina, termasuk anak yatim piatu berusia enam hingga 15 tahun, dibawa ke apa yang disebut kamp rekreasi dan sanatorium di wilayah Belarusia.

Manajemen Anti-Krisis Nasional, kelompok penentang politik pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko, mengatakan dalam laporan awalnya bahwa anak-anak itu dibawa ke setidaknya tiga lokasi di Belarusia.

Kantor Kejaksaan Agung Andriy Kostin mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah meluncurkan proses pidana terhadap "pengangkutan paksa/deportasi lebih dari 19.000 anak" dari wilayah pendudukan Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson, dan Kharkiv, termasuk ke Belarusia.

"Fakta dan keadaan membawa anak-anak Ukraina dari wilayah Ukraina yang diduduki sementara ke apa yang disebut `kamp rekreasi` di Belarus saat ini sedang diselidiki dalam proses pidana tersebut," katanya.

Reuters tidak menerima jawaban atas pertanyaan yang dikirim ke kantor Lukashenko.

Pada bulan Maret, Pengadilan Kriminal Internasional, pengadilan kejahatan perang permanen dunia, mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan ombudsmannya untuk hak-hak anak, Maria Lvova-Belova, atas dua tuduhan kejahatan perang karena memindahkan ratusan anak Ukraina ke Rusia.

Yulia Ioffe, asisten profesor di University College London dan spesialis hukum hak anak, mengatakan bahwa jika terbukti, Belarusia "sangat mungkin" melanggar Konvensi Hak Anak.

"Tindakan Belarusia juga dapat dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan `deportasi pemindahan paksa penduduk` di bawah Statuta Roma ICC, asalkan ada cukup bukti pemindahan paksa yang tersebar luas atau sistematis," kata Ioffe.

Belarus dalam hal apa pun tidak dapat dianggap sebagai negara netral di mana anak-anak dapat dievakuasi secara legal karena tidak ada indikasi bahwa Ukraina telah memberikan persetujuan, katanya.

Laporan tersebut menegaskan bahwa anak-anak Ukraina dibawa ke Sanatorium Pasir Emas Belarusia di wilayah Gomel dan Sanatorium Ostroshitsky Gorodok dan kamp Dubrava di wilayah Minsk.

Pemindahan anak-anak ke Belarus adalah ilegal dan melanggar Konvensi Jenewa dan undang-undang ICC, kata laporan itu.

Kelompok pertama yang terdiri dari sekitar 350 anak tiba dari wilayah Donetsk yang diduduki pada 5 dan 6 September, diikuti oleh kelompok kedua dan ketiga pada akhir September dan pertengahan Oktober, katanya. Transfer tambahan dilakukan pada bulan April dan Mei tahun ini.

Anak-anak itu dibawa dengan bus ke Rusia dari wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia dan kemudian dengan kereta api ke Belarusia, katanya.

"Lukashenko secara pribadi memerintahkan pemindahan anak yatim piatu ke Belarusia dan memfasilitasi kedatangan mereka dengan dukungan keuangan dan organisasi," katanya, menuduhnya melakukan kejahatan perang.

FOLLOW US