• News

Warga Turki di Luar Negeri Mulai Berikan Suara Pilpres Putaran Kedua

Yati Maulana | Minggu, 21/05/2023 08:02 WIB
Warga Turki di Luar Negeri Mulai Berikan Suara Pilpres Putaran Kedua Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada para pendukungnya saat kampanye pemilihan presiden dan parlemen 14 Mei, di Izmir, Turki 29 April 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Warga negara Turki yang berbasis di luar negeri mulai memberikan suara pada Sabtu dalam pemilihan presiden Turki antara petahana Tayyip Erdogan dan penantangnya Kemal Kilicdaroglu, yang bertujuan untuk mengakhiri kekuasaan presiden selama dua dekade.

Pemilihan putaran kedua akan diadakan di Turki pada 28 Mei setelah Erdogan gagal memenuhi ambang batas 50% yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan presiden langsung pada Minggu lalu dalam apa yang diharapkan menjadi tantangan politik terbesarnya.

Sekitar 3,4 juta warga Turki berhak memilih di luar negeri, dari total pemilih lebih dari 64 juta, dan akan memberikan suara mereka dari 20-24 Mei.

Kantor berita Anadolu milik negara mengatakan pemungutan suara telah dimulai di negara-negara di seluruh Asia dan Eropa. Jerman adalah rumah bagi diaspora Turki terbesar di dunia, di mana ada sekitar 1,5 warga Turki yang berhak memilih.

Dalam pemungutan suara hari Minggu lalu, Partai AK yang berkuasa di Erdogan dan sekutu nasionalisnya memenangkan mayoritas parlemen yang nyaman.

Kilicdaroglu, kandidat dari aliansi oposisi enam partai, memenangkan 44,88% dukungan dalam pemilihan presiden, membuntuti Erdogan dengan 49,52% dan mengacaukan ekspektasi dalam jajak pendapat bahwa penantang akan unggul.

Perhatian kini tertuju pada Sinan Ogan yang nasionalis, kandidat yang berada di urutan ketiga dengan dukungan 5,17%. Setiap keputusannya untuk mendukung salah satu dari dua kandidat di putaran kedua berpotensi memiliki peran yang menentukan.

Retorika Kilicdaroglu berubah menjadi nasionalis setelah dia membuntuti Erdogan pada putaran pertama pemungutan suara, mengatakan bahwa pemerintah telah mengizinkan 10 juta pengungsi masuk ke negara itu dan bahwa dia akan memulangkan mereka semua jika dia terpilih.

Dia tidak memberikan bukti mengenai jumlah migran. Turki menampung populasi pengungsi terbesar di dunia sekitar 4 juta, menurut angka resmi. Ogan telah berkampanye untuk memulangkan migran, termasuk sekitar 3,6 juta warga Suriah yang terlantar akibat perang ke selatan.

Erdogan mengatakan hanya dia yang dapat memastikan stabilitas di Turki, negara anggota NATO, karena bergulat dengan krisis biaya hidup, melonjaknya inflasi dan dampak gempa bumi yang menghancurkan pada bulan Februari.

FOLLOW US