• News

20 Mei Hari Kebangkitan Nasional, Boedi Utomo Jadi Gerakan Awal Capai Kemerdekaan

Tri Umardini | Sabtu, 20/05/2023 07:30 WIB
20 Mei Hari Kebangkitan Nasional, Boedi Utomo Jadi Gerakan Awal Capai Kemerdekaan 20 Mei Hari Kebangkitan Nasional, Boedi Utomo Jadi Gerakan Awal Capai Kemerdekaan. (FOTO: HO/KOMPASIANA)

JAKARTA - Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas diperingati setiap 20 Mei.

Pada hari ini juga, tepatnya 114 tahun yang lalu telah lahir Organisasi Boedi Utomo yang didirikan oleh dr. Sutomo bersama dengan para pelajar STOVIA.

School tot Opleiding van Indische Artsen disingkat STOVIA adalah sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman Hindia Belanda. Sekolah ini juga dikenal dengan Sekolah Dokter DJawa.
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Kembali lagi pada peringatan Harkitnas, dilansir dari berbagai sumber, bahwa sebenarnya Harkitnas merupakan hari lahirnya organisasi Boedi Utomo.

Kebangkitan Nasional yang merupakan kebangkitan bangsa Indonesia yang mulai memiliki rasa kesadaran nasional ditandai dengan berdirinya Boedi Utomo tanggal 20 Mei 1908 dan lahirnya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Dikutip dari disdik.grobogan.go.id, secara garis besar, faktor pendorong kebangkitan nasional terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal.

Faktor internal yakni:
1. Penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan;
2. kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya atau Majapahit; dan
3. Munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan.

Sedangkan faktor eksternalnya yakni:
1. Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme;
2. Munculnya gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme; dan
3. Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia yang menyadarkan negara-negara di Asia untuk melawan negara barat.

Pada awal abad ke-20, orang Indonesia yang mengenyam pendidikan tingkat menengah hampir tidak ada dan sejak saat itu, Politik Etis memungkinkan perluasan kesempatan pendidikan menengah bagi penduduk asli Indonesia.

Pada tahun 1925, fokus pemerintah kolonial bergeser ke penyediaan pendidikan kejuruan dasar selama tiga tahun. Pada tahun 1940, lebih dari 2 juta siswa telah bersekolah sehingga tingkat melek huruf meningkat menjadi 6,3 persen yang tercatat dalam sensus tahun 1930.

Pendidikan menengah Belanda membuka cakrawala dan peluang baru, dan sangat diminati oleh orang-orang Indonesia.

Masih informasi di laman yang sama, bahwa tahun 1920 an dan 30 an, Partai politik Indonesia mulai bermunculan.

Berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dinilai sebagai awal gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Namun, penetapan waktu tersebut masih mengundang diskusi yang menimbulkan polemik. Dasar pemilihan Budi Utomo sebagai pelopor kebangkitan nasional dipertanyakan lantaran keanggotaan Budi Utomo masih sebatas etnis dan teritorial Jawa.

Kebangkitan nasional dianggap lebih terwakili oleh Sarekat Islam, yang mempunyai anggota di seluruh Hindia Belanda. (*)

 

 

FOLLOW US