• News

Korea Utara Kritik Latihan militer AS-Korea Selatan sebagai Pemerasan Nuklir

Yati Maulana | Jum'at, 19/05/2023 15:03 WIB
Korea Utara Kritik Latihan militer AS-Korea Selatan sebagai Pemerasan Nuklir Ilustrasi: Bendera Korea Utara. Foto: Reuters

JAKARTA - Korea Utara menuduh AS dan Korea Selatan meningkatkan "pemerasan nuklir" dengan latihan militer bersama. Pyongyang berjanji untuk mengambil tindakan yang sesuai terhadap apa yang disebutnya "kegilaan penghasut perang," kata media pemerintah KCNA pada Jumat.

Pasukan AS dan Korea Selatan telah melakukan serangkaian latihan musim semi tahunan yang intensif sejak Maret, termasuk latihan udara dan laut yang melibatkan kapal induk AS dan pesawat pengebom berat.

Korea Utara telah bereaksi dengan marah terhadap latihan tersebut, menyebutnya sebagai latihan untuk invasi.

"Rencana mereka untuk menghancurkan kami secara militer adalah indikasi jelas lainnya bahwa kegilaan para penghasut perang musuh telah mencapai titik di mana hal itu tidak dapat diabaikan," kata KCNA. "Perang nuklir yang heboh di antara AS dan pemimpin perang boneka pasti akan memicu tanggapan yang sesuai".

Pyongyang akan terus mengembangkan program senjatanya, kata KCNA, menyebutnya sebagai "hak sah negara berdaulat untuk memiliki alat pertahanan diri yang lebih kuat" untuk menangkis "situasi serius dan ancaman prospektif".

Korea Utara telah meningkatkan aktivitas militer dalam beberapa bulan terakhir, meluncurkan desain untuk hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil, menembakkan rudal balistik antarbenua yang mampu menyerang AS dan menguji apa yang disebut drone serangan bawah air berkemampuan nuklir.

Pekan ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menginspeksi sebuah stasiun satelit militer, mengatakan keberhasilan meluncurkan satelit mata-mata adalah "persyaratan mendesak dari lingkungan keamanan yang ada".

Kim mengatakan dia memprioritaskan program satelit mata-mata sebagai bagian dari upaya memajukan teknologi pengawasan untuk meningkatkan kemampuan negara untuk menyerang target dalam krisis.

Negara tertutup itu pada bulan Desember melakukan apa yang disebutnya sebagai uji "fase akhir" yang penting untuk satelit mata-mata dan mengatakan akan menyelesaikan persiapan untuk peluncuran pada bulan April.

FOLLOW US