• Oase

Kebinasaan Orang yang Berilmu

Rizki Ramadhani | Rabu, 17/05/2023 15:30 WIB
Kebinasaan Orang yang Berilmu Ilustrasi (foto:indozone)

Jakarta - Allah Subhanahu wa ta’ala menganugerahi manusia memiliki akal untuk berpikir dan hati untuk merasakan. Dengannya, manusia menjadi berilmu, sehingga mampu menjadi lebih baik. Tapi, bagaimana jika yang terjadi sebaliknya sebagaimana kisah ini.

Dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir, para ulama berpendapat dari penjelasan Abdullah ibnu Mas`ud radhiyallahu ‘anhu tentang tafsir surah (ke-7) Al-A`raf ayat 176, bahwa seorang lelaki yang diumpamakan seperti anjing yang mengulurkan lidahnya itu bernama Bal`am ibnu Ba`ura.

Dia dianugerahi pengetahuan tentang isi Al-Kitab dan terkenal mustajab doanya. Tidak sekali pun ia memohon sesuatu kepada Allah ﷻ, melainkan Allah Azza wa jalla memberikan kepadanya apa yang dimintanya itu.

Dituturkan dia tinggal di negeri Syam. Namun seiring waktu, ulama dari kalangan bani Israil ini mulai meninggalkan agama nabi Musa as. Mata hatinya telah silau dengan kesenangan dunia.

Suatu ketika penduduk negeri tersebut meminta Bal`am berdoa kepada Allah ﷻ agar menimpakan keburukan kepada nabi Musa `alaihissalam dan bala tentaranya. Bal`am menolak permintaan tersebut, namun akhirnya dia mau melakukannya karena didesak terus.

Dituturkan bahwa Bal`am telah terbujuk. Dia segera mengendarai keledainya menuju ke arah suatu bukit sehingga ia dapat melihat perkemahan pasukan kaum bani Israil.

Setelah sampai di atas puncak bukit tersebut, di atas perkemahan pasukan nabi Musa dan kaum bani Israil. Setelah ia sampai di tempat itu, maka ia berdoa untuk kehancuran mereka.

Tetapi tiada yang terucapkan oleh lisannya melainkan selalu dipalingkan Allah ﷻ. Kemuliaan yang ada pada dirinya telah sirna.

Kenyataan ini tidak menyadarkannya. Bal’am malah melancarkan tipu muslihat agar bani Israil melakukan perzinaan. Suatu perkara yang diharapkan mendatangkan murka Allah ﷻ. Dia berharap Allah ﷻ akan membinasakan nabi yang termasuk ulul azmi ini dan pengikutnya melalui jalan ini.

Bal`am memerintahkan para wanita kaum ini untuk menyambut dan melayani bani Israil. Kemudian mereka pun mulai menggoda pasukan nabi Musa `alaihissalam untuk melakukan zina. Disebutkan diantara para penggoda itu terdapat Kusbati, seorang anak perempuan sang raja. Dia mendapatkan tugas khusus untuk menggoda dan menyerahkan dirinya hanya untuk nabi Musa as.

Akhirnya pasukan bani Israil terjerumus ke dalam perbuatan zina. Dalam perhelatan itu, Zumri ibnu Syalum, seorang pemimpin kabilah Syam`un ibnu Ya`qub ibnu Ishaq ibnu Ibrahim tersebut terpesona oleh kecantikan sang puteri raja. Zumri menginginkan Kusbati.

Maka si wanita mengirim utusan untuk meminta saran dari ayahnya. Sang raja pun mengijinkannya.

Selanjutnya sang lelaki ini bangkit dan memegang tangan Kusbati, kemudian membawanya menghadap kepada nabi Musa as. Zumri berkata, "Sesungguhnya aku menduga engkau akan mengatakan bahwa ini diharamkan atas dirimu, janganlah kamu mendekatinya." Nabi Musa `alaihissalam berkata, "Dia haram bagimu!" Zumri menjawab, "Demi Allah, saya tidak mau tunduk kepada perintahmu dalam hal ini." Lalu Zumri membawa Kusbati masuk ke dalam kemahnya. Kemudian terjadilah perzinaan dirinya dengan pemimpin kabilah itu.

Akhirnya Allah Azza wa jalla menimpakan penyakit tha`un atas kedurhakaan bani Israil, dan tersiarlah berita itu.

Semoga Allah ﷻ menganugerahi kita ilmu yang bermanfaat dan senantiasa diamalkan. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US