Georgian Airways
JAKARTA - Maskapai penerbangan Georgia, Georgian Airways, akan melanjutkan penerbangan langsung ke Rusia mulai 20 Mei, kata Badan Penerbangan Sipil Georgia pada Selasa, setelah Rusia mencabut larangan penerbangan pekan lalu.
Uni Eropa mengkritik dimulainya kembali, yang terjadi di tengah memanasnya hubungan antara Rusia dan Georgia, negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi sejak Rusia mengalahkan pasukan Tbilisi dalam perang singkat pada 2008.
Tbilisi dalam beberapa bulan terakhir mencoba menyeimbangkan pemulihan hubungan dengan tetangga raksasanya dan aspirasinya untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Georgia diguncang oleh protes pada bulan Maret setelah anggota parlemen mengadopsi undang-undang gaya Rusia yang mewajibkan organisasi non-pemerintah menerima lebih dari 20% dana mereka dari luar negeri untuk mendaftar sebagai "agen pengaruh asing".
Brussels mengatakan rencana itu tidak sesuai dengan keanggotaan UE dan RUU itu kemudian ditarik.
Uni Eropa mengatakan pada hari Selasa pihaknya menyesalkan bahwa Georgia melanjutkan penerbangan ke Rusia pada saat blok tersebut telah menutup wilayah udaranya untuk pesawat Rusia sebagai tanggapan atas invasi Moskow ke Ukraina.
"Keputusan terbaru oleh otoritas Georgia ini menimbulkan kekhawatiran dalam hal jalur UE Georgia," kata juru bicara urusan luar negeri UE Peter Stano dalam sebuah pengarahan.
Badan Penerbangan Sipil mengatakan akan ada tujuh penerbangan seminggu ke Moskow. Georgian Airlines tidak segera menanggapi permintaan komentar.