Kerabat orang hilang ikut serta dalam protes menuntut kebenaran dan keadilan bagi para korban di Mexico City, Meksiko 10 Mei 2023. Foto: Reuters
JAKARTA - Meksiko akan meluncurkan alat baru akhir bulan ini untuk membantu mencatat informasi tentang puluhan ribu orang yang hilang, kata kantor kejaksaan federal negara itu (FGR), Kamis.
Registri diatur untuk mengumpulkan informasi dari sejumlah database yang mencakup kuburan massal dan klandestin, penangkapan, kejahatan penyiksaan, catatan kriminal, sidik jari dan genetika, kata FGR dalam surat kabar resmi Meksiko.
Tahun lalu, daftar orang yang hilang secara resmi oleh pihak berwenang melampaui 100.000, dan jumlahnya sekarang diperkirakan lebih dari 112.000. Jumlahnya meningkat setelah perang mantan Presiden Felipe Calderon melawan kartel narkoba yang kuat di negara itu.
"Masih banyak yang harus dilakukan dan pengumuman ini tentunya merupakan langkah pertama," kata kelompok hak asasi manusia Centro Prodh dalam sebuah tweet. "FGR akhirnya mengakui tanggung jawabnya."
Sejumlah organisasi non-pemerintah berdedikasi untuk menemukan kerabat yang hilang (atau "menghilang" dalam bahasa Spanyol), mengklaim bahwa kantor publik yang didedikasikan untuk menyelidiki kasus tidak efektif, tidak responsif, dan kekurangan dana.
Pengumuman FGR datang sehari setelah Hari Ibu Meksiko, ketika kerumunan ibu setiap tahun turun ke jalan untuk menuntut "kebenaran dan keadilan" bagi anak-anak mereka yang hilang.
Bank Data Forensik Nasional (BNDF), bersama dengan Daftar Nasional Orang Meninggal yang Tidak Diidentifikasi dan Tidak Diklaim, akan meluncurkan operasi untuk database pada 29 Mei.
Pembuatan database semacam itu telah diwajibkan oleh undang-undang sejak 2017, tetapi terhenti hingga hakim memerintahkannya untuk diperbarui Oktober lalu.
Putusan hakim datang dalam kasus yang dibawa oleh Olimpia Montoya, yang saudara laki-lakinya hilang di negara bagian Guanajuato enam tahun lalu, menyatakan bahwa haknya atas kebenaran dan keadilan terhambat oleh kurangnya informasi.