• Oase

Keutamaan Nabi Isa AS Sejak dalam Kandungan

Rizki Ramadhani | Jum'at, 12/05/2023 18:30 WIB
Keutamaan Nabi Isa AS Sejak dalam Kandungan Ilustrasi (foto:muslimah)

Jakarta - Allah Subhanahu wa ta’ala menceritakan berbagai kisah di dalam Al-Qur’an yang wajib kita imani. Sebagaimana kisah nabi Isa `alaihissalam merupakan diantara tanda dan bukti kebesaran Allah Subhanahu wa ta’ala.

Nabi Isa `alaihissalam merupakan seorang rasul Allah yang diutus untuk kaumnya bani Israil. Dalam Al-Qur`an, nama beliau `alaihissalam sering disebut dengan lafadh al-Masih, kadang disebut dengan namanya langsung Isa, juga terkadang dengan kun’yahnya sebagai putera Maryam.

Beliau termasuk diantara lima rasul yang bergelar `ulul azmi, yaitu rasul yang sabar dan tabah mendakwahkan ajaran Allah ﷻ.

Adapun Yahudi menganggapnya nabi (mesias) palsu yang menyesatkan bani Israil. Sedangkan kaum nasrani menganggap bahwa Isa Al-Masih putera Maryam atau lebih dikenal Yesus Kristus putera Maria adalah Tuhan dan salah satu dari Trinitas (Allah Anak) serta juru selamat mereka.

Kisah beliau `alaihissalam dimulai dari ibunya Maryam saat menerima berita kehamilannya diabadikan dalam surah Ali `Imran ayat 49-55, surah Al-Ma`idah ayat 110-118, dan surah Maryam ayat 16-36.

Dalam Alkitab, kisahnya dapat dijumpai dalam Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Namun, terdapat perbedaan terkait kelahiran dan saat menghadapi makar kaumnya yang berencana membunuh beliau `alaihissalam.

Kisah nabi Isa `alaihissalam yang akan dituturkan ini, InsyaAllah, mengacu pada sumber Al-Qur`an dan hadis rasulullah Muhammad ﷺ sebagai rujukan, serta penjelasan dari para ulama yang kompeten.

Kisah nabi Isa `alaihissalam dimulai dari keistimewaan kelahiran nabi yang mulia ini sebagai putera Maryam tanpa ayah. Al-Qur’an mengabadikannya dalam surah (ke-3) Ali Imran ayat 45,

(Ingatlah), ketika para malaikat berkata, "Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (firman) dari-Nya (yaitu seorang putra), namanya Al-Masih `Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).””

Nabi yang disebut dengan "kalimat Allah" ini, sebagai pemberitahuan tentang proses penciptaannya yang berbeda dengan kejadian manusia biasa. Di sini Allah ﷻ, menunjukkan bahwa beliau `alaihissalam, senantiasa mendapat berkah.

Nabi Isa bin Maryam lahir di Bait Lahm, wilayah Palestina pada masa raja Herodes Romawi berkuasa. Sekitar 550 tahun sebelum Rasulullah Muhammad ﷺ lahir. Dituturkan bahwa ibunda Maryam sampai memeluk batang pohon tersebut karena merasakan sakitnya saat persalinan. Setelah itu, lahirlah Isa `alaihissalam. Namun Allah ﷻ juga memberikan berbagai kemudahan kepada Maryam. Sebagaimana firman-Nya dalam surah (ke-19) Maryam ayat 24,

"Maka dia berseru kepadanya dari tempat yang rendah, "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.””

Sebagian ulama berpendapat bahwa yang menyeru Maryam adalah malaikat Jibril `alaihissalam. Sebagian ulama lainnya seperti Syaikh Asy-Syinqithi dalam kitabnya Adhwaa’ al-Bayaan, berpendapat bahwa yang dimaksud adalah bayi Isa `alaihissalam. Pendapat ini didasarkan bahwa karena kata ganti (dhomir) pada ayat tersebut kembali kepada lafal yang paling dekat penyebutannya sebelumnya, yaitu Isa `alaihissalam bin Maryam.

Sehingga kandungan dari ayat ini adalah, “maka bayi Isa ‘alaihissalam berseru kepadanya dari tempat yang rendah, "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.””

Demikianlah Allah ﷻ menampakkan mukjizat kepada Maryam. Allah  ﷻ  memperlihatkan kemampuan bayi Isa `alaihissalam berbicara untuk menghibur hatinya. Juga memancarnya air yang segar di hadapan Maryam untuk memenuhi kebutuhannya saat itu.

Semoga kita dapat memperoleh manfaat dari kisah ini. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US