• News

10 Mei Hari Tanpa Sepatu, Jutaan Anak Masih Banyak yang Bertelanjang Kaki

Tri Umardini | Rabu, 10/05/2023 07:30 WIB
10 Mei Hari Tanpa Sepatu, Jutaan Anak Masih Banyak yang Bertelanjang Kaki 10 Mei Hari Tanpa Sepatu, Jutaan Anak Masih Banyak yang Bertelanjang Kaki (FOTO: IFLSCIENCE)

JAKARTA - Hari Tanpa Sepatu atau One Day Without Shoes diperingati pada tanggal 10 Mei setiap tahunnya.

Hari Tanpa Sepatu untuk meningkatkan kesadaran tentang bagaimana sepatu dapat memengaruhi kehidupan seorang anak.

Bagi sebagian orang, sepatu bukanlah masalah besar, hanya kebutuhan pokok yang selalu mampu dibeli. Tapi, bagi orang lain, sepatu bisa menjadi barang mewah, sesuatu yang sulit mereka beli.

Jutaan anak di seluruh dunia tidak cukup beruntung memiliki sepatu untuk melindungi kaki mereka. One Day Without Shoes adalah bagi kita untuk bergabung dalam pengalaman melewati hari tanpa sepatu.

Sejarah Hari Tanpa Sepatu

One Day Without Shoes dibuat oleh perusahaan Toms Shoes pada tahun 2007. Ini dimulai ketika Blake Mycoskie, sang pendiri, pergi berlibur ke Argentina pada tahun 2006, di mana ia bertemu dengan seorang wanita yang mengantarkan sepatu untuk anak-anak.

Dia menawarkan bantuan, dan di sepanjang jalan, dia melihat banyak anak bertelanjang kaki. Menyadari bahwa kekurangan sepatu merupakan masalah yang signifikan di Argentina, dia mendapatkan ide untuk perusahaannya.

Dia memutuskan untuk mengembangkan sepatu slip-on kanvas sederhana dengan model bisnis “satu untuk satu”, juga dikenal sebagai “beli satu, berikan satu.”

Untuk setiap pasang sepatu yang terjual, perusahaan akan memberikan sepasang sepatu baru secara gratis kepada kaum muda Argentina dan negara berkembang lainnya.

Pada tahun 2006, 10.000 pasang sepatu terjual, dan pada bulan Oktober, perusahaan mendistribusikan 10.000 pasang sepatu gratis pertama di Argentina.

Pada November tahun berikutnya, anak-anak di Afrika Selatan mendapatkan sepatu gratis. Sejak April 2009, 140.000 pasang sepatu telah dibagikan kepada anak-anak di Argentina, Etiopia, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Pada 2012, perusahaan telah memberikan lebih dari satu juta pasang di 40 negara.

Ketiadaan sepatu bisa menjadi masalah karena bisa menimbulkan risiko infeksi dan penyakit yang ditimbulkannya, seperti podoconiosis.

Podoconiosis dikatakan mempengaruhi sekitar empat juta orang di seluruh dunia. Ini adalah bentuk kaki gajah yang disebabkan oleh kontak jangka panjang kaki dengan tanah liat merah yang mengiritasi asal vulkanik.

Itu sebabnya sepatu bisa menjadi tindakan pencegahan. Penggunaan alas kaki secara konsisten dan memperhatikan kebersihan kaki dapat mencegah penyakit ini bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar tanah liat merah.

Garis Waktu Hari Tanpa Sepatu

1. Tahun 2006 Sepasang Sepatu Gratis
Gelombang pertama 10.000 pasang sepatu gratis didistribusikan di Argentina oleh Toms Shoes.

2. Tahun 2007 Sehari Tanpa Sepatu
One Day Without Shoes dirayakan oleh Toms Shoes untuk meningkatkan kesadaran tentang bagaimana sepatu dapat memengaruhi kehidupan seorang anak.

3. Tahun 2014 TOMS Roasting Co.
Perusahaan meluncurkan TOMS Roasting Co., dengan setiap pembelian membantu menyediakan air yang aman bagi orang yang membutuhkan.

4. Tahun 2019 Model Bisnis
Toms Shoes tidak lagi menggunakan model bisnis “one for one”.

5 Fakta Tentang Kanvas yang Perlu Anda Ketahui

1. Kanvas awalnya terbuat dari rami
Sebelum kapas menjadi populer, rami adalah bahan yang digunakan untuk membuat kanvas, dan kata kanvas berasal dari kata Prancis Kuno `chenevas`, yang berarti `rami`.

2. Tahan air secara alami
Kanvas secara alami tahan air karena ketika serat menjadi lembab, akan membengkak, mencegah lebih banyak air masuk melalui bahan.

3. Bahannya kokoh
Kanvas tidak akan mudah robek saat sering diseret.

4. Ada dua tipe dasar
Dua tipe dasar kanvas adalah kanvas polos (sangat kasar) dan kanvas bebek (halus).

5. Bisa diwarnai dengan mudah
Kanvas mudah diwarnai dan membuat warna yang diwarnai bertahan dengan baik. (*)

 

FOLLOW US