• News

Ukraina-Rusia Pertukarkan Tahanan, Kyiv Sambut Batalion Azov Kembali

Yati Maulana | Minggu, 07/05/2023 20:05 WIB
Ukraina-Rusia Pertukarkan Tahanan, Kyiv Sambut Batalion Azov Kembali Tawanan perang Ukraina berpose setelah pertukaran di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina, dalam foto selebaran ini dirilis 6 Mei 2023. Foto via Reuters

JAKARTA - Ukraina pada Sabtu memuji kembalinya 45 pejuang batalion Azov yang ditangkap selama pertempuran untuk Mariupol. Sementara Rusia mengatakan tiga pilotnya telah dibebaskan oleh Kyiv, tetapi tidak ada pihak yang memberikan laporan lengkap tentang pertukaran tahanan tersebut.

Tahanan Ukraina yang dibebaskan termasuk 42 pria dan tiga wanita dari batalion Azov, kata Andriy Yermak, kepala kantor Presiden Volodymyr Zelenskiy.

Pejuang batalion Azov, yang melakukan sebagian besar pertempuran dalam pertahanan yang gagal di kota pelabuhan Mariupol, dianggap sebagai pahlawan oleh banyak orang Ukraina tetapi difitnah secara luas di Rusia.

"Berita bagus di hari yang cerah ini. Kami akan memulangkan 45 orang kami. Tiga puluh lima prajurit dan sersan, 10 petugas," kata Yermak di aplikasi telegram dalam sebuah postingan yang tidak menyebutkan pembebasan tahanan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga pilot telah dikembalikan dan diberikan bantuan medis dan psikologis.

"Sebagai hasil dari proses negosiasi yang sulit, tiga pilot Rusia dari Pasukan Dirgantara Rusia, yang berada dalam bahaya mematikan saat ditahan, dikembalikan dari wilayah yang dikuasai Kyiv," kata pernyataan itu, yang tidak menyebutkan 45 tahanan Ukraina. . Tidak ada laporan di media pemerintah Rusia tentang pembebasan tambahan tahanan Rusia.

Badan intelijen militer Ukraina, yang mengoordinasikan pertukaran tahanan dengan Rusia, tidak segera menanggapi permintaan untuk lebih jelasnya.

Moskow dan Kyiv telah menyetujui sejumlah pertukaran tahanan sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari tahun lalu.

Rusia mengatakan telah meluncurkan "operasi militer khusus" untuk melawan ancaman dari hubungan Kyiv dengan Barat, sementara Ukraina dan mitra Baratnya mengatakan itu adalah perampasan tanah yang tidak beralasan.

FOLLOW US