• Oase

Pengakuan Ratu Bilqis Terhadap Kuasa Allah SWT

Rizki Ramadhani | Kamis, 27/04/2023 14:02 WIB
Pengakuan Ratu Bilqis Terhadap Kuasa Allah SWT Ilustrasi (foto:tafsirAlQuran)

Jakarta - Bangsa Indonesia terkenal dengan keramah tamahannya. Ciri khas ini tercermin dari sikap saat menyambut tamu. Namun kali ini akan dikisahkan bagaimana sikap seorang nabi menyambut tamu dalam rangka berdakwah.

Dikisahkan nabi Sulaiman `alaihissalam telah mengadakan persiapan untuk menyambut kedatangan ratu Bilqis. Beliau `alaihissalam bermaksud menunjukan kuasa Allah ﷻ. Yaitu dengan meletakan singgasana sang ratu yang sudah diubah. Juga membuat suatu istana megah dan istimewa. Tidak ada istana yang mampu menyamainya hingga kini.

Istana ini seluruhnya terbuat dari kaca, termasuk lantainya. Kaca tersebut tidak memiliki sambungan-sambungan. Adapun di bawahnya dialirkan air dengan ikan-ikan yang berenang. Orang akan mengira kolam yang sangat besar dan tidak menyangka terdapat lantai kaca di atas air tersebut.

Kisah selanjutnya terdapat dalam Al-Qur’an surah (ke-27) An-Naml ayat 42-43,"Maka ketika dia (Balqis) datang, ditanyakanlah (kepadanya), "Serupa inikah singgasanamu?" Dia (Balqis) menjawab, "Seakan-akan itulah dia." (Dan dia Balqis berkata), "Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir.”

Ratu Bilqis memberi jawaban diplomasi. Dengan kecerdasannya, beliau menutupi keraguannya dengan tidak secara langsung mengatakan iya atau tidak.

Kemudian nabi Sulaiman `alaihissalam berkata,"Dikatakan kepadanya (Balqis), "Masuklah ke dalam istana." Maka ketika dia (Balqis) melihat (lantai istana) itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya (penutup) kedua betisnya. Dia (Sulaiman) berkata, "Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca." Dia (Balqis) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam."(QS. An-Naml [ke-27] : 44).

Ratu Bilqis mengira dipersilakan masuk melalui kolam air. Ketika hendak lewat, dia berpikir air tersebut akan membasahi bagian bawah pakaian kebesaran kerajaannya. Maka beliau menyingkap penutup kedua betisnya.

Nabi Sulaiman `alaihissalam segera menjelaskan bahwa sang ratu tidak akan terkena air. Yang ada hanyalah lantai kaca. Semua istana terbuat dari kaca. Maka Ratu Bilqis pun kagum dengan kekuasaan Allah ﷻ.

Beliau juga mengakui telah berbuat zalim terhadap diri sendiri. Penguasa negeri Saba’ ini pun menyatakan masuk islam, berserah diri, bersama nabi Sulaiman `alaihissalam kepada Allah swt, Tuhan semesta alam. Ratu Bilqis berikrar tunduk kepada Allah ﷻ bersama nabi yang salih ini.

Berdasarkan tafsir Al-Baghowi, tidak ada dalil yang menyatakan nabi Sulaiman `alaihissalam menikah dengan ratu Bilqis. Intinya, kisah nabi Sulaiman `alaihissalam ingin menikahi ratu Bilqis adalah pendapat Israiliyat yang disebutkan dalam buku-buku tafsir, dan tidak ada dalil yang sahih tentang itu.

Demikian pula dengan kisah Israiliyat berikut ini, disebutkan ada jin yang mengatakan bahwa ratu Bilqis memiliki betis seperti keledai. Sehingga dibuatlah istana tersebut untuk mengetahui kondisi betisnya. Akan tetapi Ibnu Katsir rahimahullah menegaskan dalam tafsir Ibnu Katsir, bahwa kisah ini juga tidak memiliki dalil dan hanya kisah Israiliyat.

Semoga sekelumit kisah ini dapat menambah dan mengokohkan keimanan kita. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US