• News

Tempat Distribusi Bantuan Diserbu, Sedikitnya 78 Orang Tewas di Yaman

Yati Maulana | Kamis, 20/04/2023 12:02 WIB
Tempat Distribusi Bantuan Diserbu, Sedikitnya 78 Orang Tewas di Yaman Orang-orang yang terjebak dalam kerumunan berusaha membebaskan diri saat terjadi penyerbuan di Sanaa, Yaman, 19 April 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Sedikitnya 78 orang tewas dalam penyerbuan di ibu kota Yaman Sanaa ketika ratusan orang berkumpul di sebuah sekolah untuk menerima bantuan, saksi dan media Houthi mengatakan pada Kamis.

Beberapa orang terluka termasuk 13 orang yang berada dalam kondisi kritis, lapor kantor berita televisi Al Masirah TV yang dijalankan oleh gerakan Houthi yang berpihak pada Iran, mengutip direktur kesehatan di Sanaa.

Penyerbuan terjadi selama distribusi sumbangan amal oleh pedagang di hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri yang dikendalikan Houthi dalam sebuah pernyataan.

Ratusan orang memadati sekolah untuk menerima sumbangan, yang berjumlah 5.000 riyal Yaman, atau sekitar $9 per orang, kata dua saksi yang terlibat dalam upaya penyelamatan kepada Reuters.

Sebuah video yang diposting oleh televisi Houthi di aplikasi perpesanan Telegram menunjukkan kerumunan orang berkumpul bersama, beberapa berteriak dan berteriak dan mengulurkan tangan untuk ditarik ke tempat yang aman.

Kementerian dalam negeri juga mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa dua pedagang yang bertanggung jawab untuk mengatur acara donasi telah ditahan dan penyelidikan sedang dilakukan.

Yaman telah terlibat dalam perang saudara delapan tahun yang telah menewaskan puluhan ribu orang, menghancurkan ekonomi dan mendorong jutaan orang kelaparan.

Koalisi yang dipimpin Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah dari ibu kota Sanaa pada 2014. Konflik tersebut secara luas dilihat sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.

Mohamed Ali al-Houthi, kepala komite revolusioner tertinggi Houthi, mengatakan penyerbuan itu adalah akibat dari rakyat Yaman yang menderita "krisis kemanusiaan global terburuk" setelah delapan tahun pertempuran.

"Kami menganggap negara-negara agresi bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan atas kenyataan pahit yang dialami rakyat Yaman karena agresi dan blokade," katanya di Twitter.

Riyadh dan Teheran pada bulan Maret setuju untuk memulihkan hubungan diplomatik yang terputus pada tahun 2016 dan pertukaran tahanan bulan ini antara kedua belah pihak telah meningkatkan harapan akan resolusi konflik tersebut.

Negosiator utama gerakan Houthi Yaman mengatakan pembicaraan damai baru-baru ini dengan Arab Saudi telah membuat kemajuan dan diskusi lebih lanjut akan diadakan untuk mengatasi perbedaan yang tersisa.

FOLLOW US