• Oase

Jelang Akhir Zaman, Nabi Isa AS Menghancurkan Ya`juj dan Ma`juj

Rizki Ramadhani | Kamis, 20/04/2023 20:02 WIB
Jelang Akhir Zaman, Nabi Isa AS Menghancurkan Ya`juj dan Ma`juj Ilustrasi (foto:notifindonesia)

Jakarta - Kaum muslim wajib mengimani rukun iman. Asas-asas di dalam agama Islam ini menjadi dasar akidah kaum muslim di seluruh dunia hingga kapanpun. Diantara enam pilar keimanan yang dijelaskan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dalam hadis riwayat imam muslim rahimahullah tersebut adalah beriman kepada hari akhirat.

Dikisahkan nabi Isa `alaihissalam mengumpulkan kaum mukmin di gunung Thur. Hal ini dilakukan atas wahyu Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah Azza wa Jalla telah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj. Dua kabilah kuat sehingga tidak ada satu orang pun yang mampu mengalahkan dan membunuh mereka.

Allah ﷻ berfirman dalam surah (ke-21) Al-Anbiya ayat 96,“Hingga apabila (tembok) Ya`juj dan Ma`juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.”

Berdasarkan hadis riwayat imam Muslim rahimahullah, diketahui jumlah mereka sangatlah banyak. Tatkala kelompok yang awal bergerak menuju ke arah danau Thabariah dan meminum airnya, maka kelompok yang berada di belakang jembatan sudah tidak lagi mendapatkannya. Mereka hanya bisa berkata, “Tadi disini ada airnya.”

Kaum yang bengis ini menghancurkan dan menghabisi apapun yang dilewati. Bahkan nabi Isa `alaihissalam dan para pengikutnya dikepung. Kemudian, Ya`juj dan Ma`juj melemparkan panah-panah ke arah langit hingga merasa telah membunuh penghuni yang berada di langit.

Allah ﷻ berfirman dalam surah (ke-18) Al-Kahfi ayat 99,“Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Ya`juj dan Ma`juj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.”

Nabi Isa `alaihissalam dan para pengikutnya pun berdoa. Lalu Allah Azza wa Jalla kirimkan sejenis ulat di tengkuk dan leher mereka yang sangat sombong ini. Hingga menyebabkan semuanya mati memenuhi seluruh penjuru bumi. Maka semua binatang melata di bumi akan menjadi kenyang dan gemuk karena dapat makan daging dan darah mereka.

Setelah itu Allah ﷻ mengirim sekelompok burung yang bentuk lehernya seperti leher unta. Burung itu membawa mayat mereka ke tempat yang dikehendaki Allah ﷻ. Selanjutnya, hujan diturunkan dan membasahi bumi. Dengan hujan ini, maka seluruh permukaan bumi menjadi bersih.

Adapun yang tersisa adalah busur-busur mereka. Kaum muslimin memanfaatkan sebagai kayu bakar selama tujuh tahun. Sekali lagi, semua ini menunjukkan jumlah Ya`juj dan Ma`juj memang sangat banyak.

Al-Qur’an mengabadikan suasana huru-hara yang terjadi menjelang hari berbangkit dalam surah (ke-21) Al-Anbiya ayat 97,“Dan telah dekat kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata), “Alangkah celakanya kami! Sesungguhnya kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami adalah benar-benar orang-orang yang zalim.”

Demikianlah sekelumit kisah Ya`juj dan Ma`juj sebagai bagian dari tanda besar yang mengisyaratkan dekatnya waktu peniupan sangkakala, tanda datangnya kiamat dan hancurnya dunia.

Semoga kita mampu meraih berbagai mutiara faedah dari sekelumit kisah ini. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US