• Oase

Menghindari Kematian untuk Mendekatinya

Rizki Ramadhani | Senin, 17/04/2023 15:02 WIB
Menghindari Kematian untuk  Mendekatinya Ilustrasi (foto:tribunjogja)

Jakarta - Allah yang Maha Penyayang banyak memberikan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Beruntunglah manusia yang mau berpikir, lantas keimanannya pun menjadi kokoh. Selain itu, juga sebagai peringatan dan ujian. Sebagaimana kisah berikut ini.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam (surah ke-2) Al-Baqarah ayat 243,"Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halamannya, sedang jumlahnya ribuan karena takut mati? Lalu, Allah berfirman kepada mereka, "Matilah kamu!..."

Disebutkan negeri itu dihuni oleh bani Israil dengan populasi yang sangat banyak. Ada beberapa kalangan yang menyebut wilayah pemukiman tersebut bernama Dawirdan, Dawardan atau Jawurdan pada masa itu. Allahu a`lam.

Suatu hari, wabah penyakit tha’un melanda negeri tersebut. Lalu mayoritas penduduknya meninggalkan rumah-rumah mereka menuju daerah pinggiran hingga Allah ﷻ menghilangkan wabah penyakit tersebut. Adapun yang tetap memilih berdiam diri hanya sedikit yang dapat selamat.

Pada tahun berikutnya, wabah tha’un terjadi lagi. Mereka pun bersepakat pergi meninggalkan kampung halaman. Bani Israil berpendapat ini merupakan cara yang tepat untuk menghindari wabah yang mematikan tersebut.

Maka, berbondong-bondong penduduk mengungsi ke suatu tempat di dataran rendah. Mereka meyakini lembah yang luas tersebut aman dari wabah Tha’un.

Berdasarkan kesuksesan dari pengalaman pada tahun sebelumnya, maka mereka menjadi sombong dan tidak menyandarkan upaya ini kepada Allah ﷻ. Bani Israil berkeyakinan dapat lari dari kematian. Penduduk negeri tersebut tidak menyadari yang sesungguhnya. Perbuatan mereka ini justru mendekatkan diri kepada kematian.

Allah Azza wa Jalla telah berkehendak lain. Diutuslah dua malaikat kepada mereka. Salah satu malaikat menuju ke atas lembah. Adapun yang lainnya di bagian bawahnya. Kemudian, kedua malaikat meneriakkan satu pekikan. Sehingga matilah seluruh penduduk tersebut. Sesungguhnya setiap orang tidak dapat menghindari kematian maupun mendahulukannya.

Waktu berlalu, tidak ada yang mengetahui tentang peristiwa yang menimpa penduduk tersebut. Daerah itu kemudian hanya menyisakan pemandangan berupa tulang belulang berserakan dari puluhan ribu bani Israil yang telah dibinasakan.

Nabi kita tercinta Muhammad shallallahu `alaihi wasallam telah memberikan panduan menyikapi wabah penyakit tha’un. Dalam hadis shahih riwayat Bukhari dan Muslim rahimahullah dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda,

"Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya."

Semoga kaum mukmin mendapatkan ibroh dari sekelumit kisah ini. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US