• Oase

Ujian Keimanan Bani Israil Kepada Allah SWT

Rizki Ramadhani | Kamis, 13/04/2023 06:35 WIB
Ujian Keimanan Bani Israil Kepada Allah SWT Ilustrasi (foto:islamnyamuslim)

Jakarta - Setiap muslim diwajibkan untuk mempelajari agamanya. Tujuannya agar dapat mengenal keesaan Allah Subhanahu wa ta`ala, beribadah dengan benar dan mengokohkan keimanan. Hikayat berikut ini menggambarkan kerapuhan iman suatu kaum hingga melakukan kesyirikan.

Nabi Musa `alaihissalam meninggalkan kaumnya sementara waktu untuk menerima wahyu Allah ﷻ berupa kitab Taurat di bukit Thursina. Allah ﷻ juga menerangkan kepada nabi Musa `alaihissalam bahwa bani Israil telah diuji sepeninggal beliau `alaihissalam. Kini mereka telah disesatkan oleh Samiri.

Dikisahkan, semasa kepergian nabi Musa `alaihissalam, maka nabi Harun `alaihissalam memerintahkan bani Israil untuk mengumpulkan semua emas milik suku Qibthi yang dibawa oleh bani Israil ketika pergi melarikan diri dari Mesir. Semua perhiasan tersebut dikumpulkan dalam satu lubang. Adapun penindaklanjutannya akan diserahkan kepada nabi Musa `alaihissalam setelah kembali.

Diterangkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, bahwa Samiri mengambil emas tersebut. Dia membuat patung anak sapi darinya. Samiri juga mencampurkan padanya bekas pijakan kuda malaikat Jibril `alaihissalam yang ia ambil pada peristiwa penenggelaman Fir’aun. Maka jadilah patung anak sapi tersebut. Patung ini memiliki rongga hingga dapat mengeluarkan suara. Padahal ini hanya semacam bunyi siulan yang ditimbulkan oleh aliran angin yang masuk dari arah dubur patung, lalu keluar melalui mulut patung ini.

Di sisi lain, banyak kalangan ahli kitab justru menganggap bahwa nabi Harun `alaihissalam yang membuatkan patung itu untuk bani Israil. Mungkinkah nabi Harun `alaihissalam yang dimuliakan oleh Allah ﷻ melakukan hal tersebut?

Melanjutkan kisah, Samiri dan bani Israil mengatakan bahwa nabi Musa `alaihissalam telah salah dalam menuhankan Allah ﷻ dan juga telah melupakan Tuhannya yang sebenarnya. Hingga akhirnya terjadilah kesyirikan dengan menyembah patung anak sapi ini. Nasihat nabi Harun `alaihissalam pun sudah tidak lagi didengar. Mereka menegaskan akan terus menyembah patung anak sapi ini.

Kembali ke kisah nabi Musa `alaihissalam yang sedang berada di bukit Thursina. Beliau `alaihissalam pun kembali kepada kaumnya setelah Allah ﷻ mengabarkan peristiwa ini. Nabi yang bergelar ulul azmi ini melihat sebagian besar (sekitar 70.000 orang) bani Israil telah beribadah kepada patung anak sapi emas tersebut. Beliau `alaihissalam tidak kuasa menaham amarah dan kecewa, hingga melemparkan lembaran-lembaran Taurat yang ada di tangannya ke tanah.

Nabi Musa `alaihissalam menghampiri kaumnya. Beliau `alaihissalam nengingatkan janji mereka untuk tetap bertauhid kepada Allah ﷻ, serta mengikuti beliau `alaihissalam menuju tempat pertemuannya dengan Allah ﷻ. Juga memperingatkan kemurkaan Allah ﷻ.

Dalam keadaan masih geram, nabi Musa `alaihissalam memegang janggut dan kepala nabi Harun `alaihissalam. Kemudian bertanya tentang kesyirikan yang dilakukan bani Israil ini. Nabi Harun `alaihissalam pun menjelaskan apa yang telah terjadi. Beliau `alaihissalam juga menerangkan bahwa bani Israil mengabaikan peringatannya tersebut.

Selanjutnya, nabi Musa `alaihissalam bertanya kepada Samiri berkenaan alasan dia melakukan ini. Setelah mendengar penjelasannya, maka diusirlah sang pembuat berhala ini.

Semoga Allah ﷻ senantiasa menetapkan kita di atas agama Islam. (Kontributor :Dicky Dewata)

FOLLOW US