• News

Badai Pasir dan Polusi Berbahaya Kembali Melanda Beijing hingga Besok

Yati Maulana | Selasa, 11/04/2023 20:02 WIB
Badai Pasir dan Polusi Berbahaya Kembali Melanda Beijing hingga Besok Seorang wanita berpose untuk difoto di dekat Kota Terlarang, saat kota itu diselimuti kabut asap di tengah badai pasir, di Beijing, China 10 Maret 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Badai pasir tebal akan melanda Beijing dan beberapa provinsi hingga Rabu BESOK. peramal cuaca China telah memberi tahu warga tentang bahaya pernapasan dan jarak pandang yang sangat rendah saat bepergian, lapor media pemerintah.

Ibukota Beijing telah mengalami polusi udara secara teratur dan sejumlah badai pasir yang tidak sesuai musim selama beberapa minggu terakhir.

Peramal cuaca mengeluarkan peringatan peringatan cuaca biru untuk badai pasir. China memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna empat tingkat, dengan merah mewakili peringatan paling parah dan biru yang paling tidak parah.

Pada Selasa pagi, asap dan awan abu-abu berkabut terlihat menyelimuti Beijing dan indeks kualitas udara waktu nyata kota itu berada pada tingkat polusi yang serius, menurut situs web Pusat Pemantauan Ekologi dan Lingkungan Kota Beijing.

Konsentrasi partikel halus di udara di Beijing saat ini 46,2 kali nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia, menurut IQAir, situs web yang mengeluarkan data dan informasi kualitas udara.

Selusin provinsi, termasuk Shaanxi, Shanxi, Hebei, Shandong, Jiangsu, Anhui, Henan dan Hubei, Mongolia Dalam dan metropolis Shanghai, akan terkena dampak badai pasir dan debu besar hingga pukul 8 pagi (0000 GMT) Rabu, kata Observatorium Meteorologi Pusat.

Badai pasir kembali menjadi topik perbincangan hangat di Weibo, platform media sosial mirip Twitter di China, mengumpulkan 2,178 juta obrolan.

Seorang pengguna menulis, "Apa! Ketika saya bangun, mengapa tidak ada yang mengeluarkan pemberitahuan liburan, apakah Anda masih harus bekerja di tengah debu hari ini!"

Beijing mengalami badai pasir secara teratur pada bulan Maret dan April karena berada di dekat gurun Gobi yang luas.

Seorang pejabat pemerintah China di Kementerian Ekologi dan Lingkungan baru-baru ini mengatakan jumlah badai pasir sekarang empat kali lebih tinggi dibandingkan tahun 1960-an, akibat dari kenaikan suhu dan curah hujan yang lebih rendah di padang pasir China utara dan tetangga Mongolia.

FOLLOW US