• News

AS Berebut Mencari Sumber Pembocoran Intel Perang Ukraina

Tri Umardini | Selasa, 11/04/2023 03:01 WIB
AS Berebut Mencari Sumber Pembocoran Intel Perang Ukraina Departemen Kehakiman Amerika Serikat sedang menyelidiki sumber kemungkinan kebocoran dokumen yang sangat rahasia. AS Berebut Mencari Sumber Pembocoran Intel Perang Ukraina (FOTO: REUTERS)

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) berusaha keras untuk mengidentifikasi sumber kemungkinan kebocoran dokumen yang sangat rahasia yang tampaknya mengungkap detail sensitif tentang sekutu AS, termasuk kerentanan Ukraina dalam perangnya dengan Rusia.

Pentagon mengatakan pada hari Minggu (9/4/2023) bahwa pihaknya telah membuat rujukan resmi ke Departemen Kehakiman, memintanya untuk menyelidiki kebocoran dokumen tersebut, yang telah diedarkan di situs media sosial, termasuk Twitter.

Dokumen-dokumen tersebut, yang mirip dengan pembaruan harian non-publik yang dibuat oleh Staf Gabungan militer AS, tampaknya berisi informasi intelijen yang berkaitan dengan Ukraina, China, Timur Tengah, dan Afrika.

Kebocoran tersebut tampaknya menunjukkan Washington memata-matai sekutu dekat AS, termasuk Ukraina, Korea Selatan, dan Israel, pengungkapan yang berpotensi memalukan bagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Namun, dokumen tersebut tampaknya mengandung setidaknya beberapa kesalahan, termasuk perkiraan korban di medan perang yang meminimalkan kerugian Rusia.

Para pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa dokumen-dokumen itu telah direkayasa untuk menyembunyikan asal-usulnya atau menyebarkan informasi palsu yang dapat merusak kepentingan keamanan AS.

Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan dokumen yang bocor itu mengandung sejumlah besar "informasi fiktif" dan mengandung ciri-ciri kampanye disinformasi Rusia.

Satu dokumen bertanda “Rahasia” dan bertanggal 23 Februari menjelaskan bagaimana sistem pertahanan udara Ukraina berada di jalur yang tepat untuk kehabisan amunisi pada bulan Mei jika mereka terus melewati persediaan dengan kecepatan saat ini.

Dokumen lain mengklaim bahwa badan intelijen Israel Mossad mendorong protes terhadap reformasi peradilan kontroversial Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang kantor Netanyahu pada hari Minggu mengatakan "tanpa dasar apapun".

Dalam dokumen lain, pejabat senior Korea Selatan dikatakan telah membahas tekanan AS untuk membantu memasok senjata ke Ukraina yang melanggar kebijakan Seoul terhadap ekspor senjata ke negara-negara yang berkonflik.

Seorang pejabat kepresidenan Korea Selatan pada hari Minggu mengakui laporan tentang dokumen yang bocor dan mengatakan akan mengangkat masalah tersebut ke Washington. (*)

FOLLOW US