• News

Picu Kekerasan, Erdogan dan Liga Arab Mengutuk Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa

Yati Maulana | Kamis, 06/04/2023 19:05 WIB
Picu Kekerasan, Erdogan dan Liga Arab Mengutuk Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa Pasukan keamanan Israel berjaga di kompleks Al-Aqsa saat bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem, 5 April 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Liga Arab pada hari Rabu mengutuk keras serangan polisi Israel di masjid Al-Aqsa di Yerusalem, dengan mengatakan hal itu membahayakan stabilitas regional.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan darurat mengenai insiden tersebut, Liga mengutuk apa yang disebutnya "kejahatan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap jamaah Muslim yang tak berdaya" di masjid tersebut.

Penggerebekan dini hari berisiko "memicu spiral kekerasan yang mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia", tambahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan situasi itu disebabkan oleh "ekstrimis" yang membarikade diri di dalam masjid dengan senjata, batu, dan kembang api.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit sebelumnya mengutuk serangan itu dalam pernyataan terpisah.

Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Rabu juga mengutuk penggerebekan polisi Israel di masjid Al-Aqsa Yerusalem, yang menyebabkan bentrokan dengan jamaah, menyebut tindakan seperti itu di kompleks masjid sebagai "garis merah" untuk Turki.

"Saya mengutuk tindakan keji terhadap kiblat pertama umat Islam atas nama negara dan rakyat saya, dan saya menyerukan agar serangan dihentikan secepat mungkin," kata Erdogan dalam pidato saat buka puasa.

Insiden itu terjadi selama bulan suci Ramadhan dan menjelang Paskah Yahudi, memicu ketakutan akan kekerasan lebih lanjut di kompleks masjid, titik nyala dalam konflik Israel-Palestina.

“Nama ini adalah politik represi, politik darah, politik provokasi. Turki tidak pernah bisa diam dan tidak tergerak dalam menghadapi serangan ini,” kata Erdogan. "Menempatkan tangan di masjid al-Aqsa dan menginjak-injak kesucian Haram al-Sharif adalah garis merah bagi kami."

FOLLOW US