• Oase

Kaum yang Selamat dari Azab Allah

Rizki Ramadhani | Rabu, 05/04/2023 23:35 WIB
Kaum yang Selamat dari Azab Allah Ilustrasi berdoa (foto:eramuslim)

Jakarta - Diantara nama Allah Ta’ala adalah Al `Afwu (Maha Pemaaf) dan Al Ghofur (Maha Pengampun), karenanya kita tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah Ta’ala. Berikut ini sekelumit kisah suatu kaum yang bertobat atas dosa syirik yang telah mereka lakukan.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nabi Yunus `alaihissalam telah pergi meninggalkan kaumnya setelah memberikan peringatan akan datang azab kepada mereka. Kemudian penduduk Ninawa melihat tanda-tanda akan datangnya azab tersebut. Hal ini membuat mereka yakin adzab akan turun dan bahwa Yunus bin Matta adalah seorang nabi. Ketika itu, semua penduduk Ninawa dicekam rasa takut adzab menimpa mereka.

Penduduk Ninawa sangat menyesal telah mendustakan nabi Yunus `alaihissalam dan menyembah berhala. Maka mereka segera bertaubat kepada Allah `Azza wa Jalla agar adzab yang menghinakan itu dipalingkan dari mereka.

Allah ﷻ mengetahui kesungguhan penyesalan penduduk Ninawa. Allah ﷻ juga melihat kejujuran taubat mereka. Maka Allah `Azza wa Jalla melenyapkan adzab itu dari mereka.

Kembali kepada kisah nabi Yunus `alaihissalam. Beliau `alaihissalam berdoa kepada Allah ﷻ ketika berada di dalam perut ikan. Maka Allah ﷻ menyelamatkan beliau `alaihissalam dengan mengilhamkan sang ikan untuk memuntahkannya ke pinggir pantai yang tandus. Daerah itu tidak dihuni manusia. Juga tidak ada tanaman yang tumbuh.

Dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir, bahwa nabi Yunus `alaihissalam dalam keadaan sakit ketika keluar dari dalam perut ikan. Tubuh beliau `alaihissalam sangat lemah dan kurus. Kondisinya seperti burung yang baru menetas dari telurnya. Hal ini disebabkan lamanya nabi Yunus `alaihissalam berada di dalam perut ikan.

Allah ﷻ kemudian seketika menumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu. Disebutkan bahwa pohon labu itu memiliki daun yang lebar dan buahnya mudah dimakan.

Diantara hikmahnya adalah nabi Yunus `alaihissalam dapat segera memakan buahnya. Daunnya yang lebar dapat menjaga dan melindungi beliau `alaihissalam dari panas terik matahari. Juga dapat dijadikan alas tidur dan selimut oleh nabi Yunus `alaihissalam.

Setelah nabi Yunus `alaihissalam pulih, maka Allah ﷻ memerintahkan beliau `alaihissalam agar kembali kepada kaumnya. Beliau `alaihissalam ditugaskan untuk memberitahukan mereka, bahwa Allah Ta’ala telah ridha dan menerima taubat mereka.

Maka Nabi Yunus `alaihissalam melaksanakan perintah itu. Beliau `alaihissalam bergegas menuju Ninawa, mendatangi kaumnya. Nabi Yunus `alaihissalam mengabarkan kepada mereka tentang wahyu yang telah diterimanya dari Allah ﷻ.

Kaumnya yang telah beriman sangat bergembira mendengar penuturan nabi Yunus `alaihissalam. Allah ﷻ menganugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka. Penduduk Ninawa merasakan kesenangan dan keberkahan dalam kehidupan mereka.

Sebagaimana yang diterangkan Allah ﷻ dalam firman-Nya,

Dan Kami utus dia kepada 100.000 (orang) atau lebih. Sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu.” (QS. As-Saffat (ke-37) : 147-148).

Semoga kita dapat memperoleh berbagai mutiara faedah dari kisah ini.

(Kontributor :Dicky Dewata)