• News

Suriah Tuduh Israel Serang Pos Terdepan Homs, Intelijen Sebut Pangkalan Iran

Yati Maulana | Minggu, 02/04/2023 20:02 WIB
Suriah Tuduh Israel Serang Pos Terdepan Homs, Intelijen Sebut Pangkalan Iran Bendera Suriah

JAKARTA - Israel menargetkan pos terdepan di provinsi Homs Suriah dalam serangan Minggu pagi, kata kementerian pertahanan Suriah. Sementara sumber intelijen Barat mengatakan serangan itu mengenai serangkaian pangkalan udara di wilayah tengah negara tempat personel Iran berpangkalan.

Militer Israel menolak mengomentari laporan serangan terbaru di Suriah, yang ketiga sejak Kamis dan hanya sehari setelah serangan lain pada Jumat yang menewaskan seorang perwira Pengawal Revolusi Iran, kata Garda.

Israel melancarkan "agresi udara dari arah barat laut Beirut yang menargetkan beberapa pos terdepan di kota Homs dan pedesaannya pada pukul 00:35 pagi", kata kementerian pertahanan Suriah dalam sebuah pernyataan di media pemerintah.

Dua sumber intelijen Barat yang meminta namanya dirahasiakan karena sensitivitas masalah tersebut mengatakan serangan roket menargetkan pangkalan udara T4 yang terletak di sebelah barat kota kuno Palmyra, dan bandara al Dabaa dekat kota al Qusayr dekat perbatasan Lebanon, sebuah area dengan anggota Hizbullah yang didukung Iran.

Personil militer Iran bersama pejuang dari Hizbullah Lebanon ditempatkan di kedua bandara dan ada kehadiran kuat milisi pro-Iran di daerah provinsi Homs itu, kata sumber tersebut.

Reuters tidak dapat memverifikasi akun ini secara independen.

Suriah membantah tuduhan Barat dan Israel bahwa Iran, yang pejabat tinggi militernya sering mengunjungi Suriah, memiliki kehadiran militer yang luas di negara itu.

Sumber militer Suriah mengatakan di media pemerintah bahwa serangan itu menyebabkan beberapa kerusakan material dengan lima personel militer terluka.

Israel telah bertahun-tahun melakukan serangan terhadap apa yang dilakukannya digambarkan sebagai target terkait Iran di Suriah, di mana Teheran berada pengaruhnya tumbuh sejak mulai mendukung Presiden Bashar.

FOLLOW US