• News

AS Sebut Rusia Tak Layak Jadi Anggota DK PBB

Ariyan Rastya | Sabtu, 01/04/2023 04:17 WIB
AS Sebut Rusia Tak Layak Jadi Anggota DK PBB Orang-orang berdiri di depan bangunan yang rusak berat setelah serangan Rusia di Sloviansk, wilayah Donetsk, Ukraina (FOTO: Libkos/AP Photo)

JAKARTA - Amerika Serikat menilai Rusia tidak pantas menjadi anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) karena invasinya ke Ukraina yang masih berlangsung sejak Februari 2022.

Menurut Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, Rusia tidak boleh menjadi anggota tetap dewan paling berpengaruh di PBB tersebut akibat agresinya tersebut.

"Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan. Seharusnya tidak pantas demikian, karena apa yang dilakukannya di Ukraina, tetapi piagam (BB) tidak mengizinkan perubahan dalam keanggotaan tetap DK PBB," kata Thomas-Greenfield pada Kamis (31/3) di Kosta Rika.

Tak hanya itu, Rusia juga dijadwalkan memegang presidensi atau keketuaan DK PBB selama bulan April.

Thomas-Greenfield mendesak Rusia agar bersikap profesional selama menjabat sebagai presiden DK PBB. Namun, ia pesimis akan hal itu.

"Kami juga meyakini mereka (Rusia) akan mencari peluang menggaungkan narasi mereka yang sesat terkait invasi ke Ukraina, soal Amerika, dan semua sekutu kami," kata Thomas-Greenfield seperti dikutip AFP.

"Di setiap kesempatan, kami menyampaikan keprihatinan kami tentang tindakan Rusia. Kami mengecam kejahatan perang dan pelanggaran HAM Moskow di Ukraina," paparnya menambahkan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga telah menyindir kemungkinan Rusia yang masih diperkenankan memegang presidensi DK PBB selama satu bulan mulai 1 April mendatang.

Menurut Kuleba, kemungkinan Rusia yang masih diperkenankan memegang jabatan presiden DK PBB di tengah agresinya ke Ukraina merupakan lelucon yang sangat buruk.

"Dewan Keamanan PBB Rusia pada 1 April adalah lelucon yang buruk. Rusia telah merebut kursi, melancarkan perang kolonial, dan pemimpinnya merupakan penjahat perang yang dicari oleh ICC karena sudah menculik anak-anak," demikian pernyataan Kuleba di Twitter, Kamis (30/3).

Ia lalu menambahkan, "Dunia tidak akan menjadi tempat yang aman dengan adanya Rusia di DK PBB."

Status presidensi DK PBB memang selalu berganti setiap bulan di antara 15 negara anggotanya. Pergantian itu dilakukan bergilir sesuai dengan urutan abjad.

Sementara itu, Rusia merupakan satu dari lima anggota tetap DK PBB.

FOLLOW US