• Oase

Setan Gembira Menyaksikan Azab Mengerikan untuk Kaum Rass

Rizki Ramadhani | Minggu, 26/03/2023 23:30 WIB
Setan Gembira Menyaksikan Azab Mengerikan untuk Kaum Rass Allah SWT membinasakan Penduduk Rass (foto:sindonews)

Jakarta - Penduduk Rass (ashab ar-Rass) adalah kaum yang mengingkari seruan dakwah pada kebenaran dan menyembah Allah Subhanahu wa Ta`ala yang disampaikan oleh Nabi Hanzhalah bin Shafwan Alaihissalam. Bahkan mereka membuat makar untuk menyiksa dan berupaya membunuh Sang utusan Allah Subhanahu wa Ta`ala.

Setan gembira menyaksikan kaum Rass yang menyiksa nabi Hanzhalah Alaihissalam. Lantas, ia berbicara dengan penduduk Rass dari balik pohon sanaubar yang telah kering itu. Segenap penduduk tertipu, seakan pohon yang disembah mereka yang mengatakan bahwa hukuman telah diberikan untuk penyihir (Hanzhalah bin Shafwan Alaihissalam) yang sudah berusaha merebut hidupnya dan kini dia kembali kepada orang-orang yang memuja dan menyembahnya.

Saat itu pula, murka Allah ﷻ datang berupa azab yang pedih kepada mereka. Kaum Rass dibinasakan, sebagaimana difirmankan Allah ﷻ dalam Al-Qur’an surah Al-Furqan (ke-25) ayat 38,

Dan telah Kami binasakan kaum Ad dan Tsamud dan penduduk Rass serta banyak lagi generasi diantara kaum-kaum itu.”

Berdasarkan As-Sa`di Rahimahullah, di dalam kitab Taisir Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan, diperoleh keterangan bahwa Allah ﷻ membinasakan penduduk Rass karena mereka tidak beriman kepada nabi Hanzhalah bin Shafwan Alaihissalam. Juga karena mereka menggauli wanita pada duburnya.

Setelah kekufuran dan kesesatan mereka bertambah-tambah, malaikat Jibril Alaihissalam berteriak satu kali kepada mereka yang menyebabkan penduduk Rass, beserta semua barang dan binatang ternak mereka berubah menjadi batu hitam.

Dalam tafsir Ibnu Katsir Rahimahullah, dinukil uraian Imam Ibnu Jarir At Thobari Rahimahullah, bahwa Allah ﷻ memindahkan bukit Al-Harits dan bukit Al-Huwairits dari Thaif kepada kaum Rass sehingga mereka dibenamkan di bawah kedua bukit tersebut hingga tidak mampu bertahan hidup.

Diperoleh pula keterangan tambahan dari As-Sadi Rahimahullah bahwa setelah Dzul Qarnain mengelilingi berbagai negeri dan memasuki kota Rass, dia menemukan rajanya, penduduknya, wanitanya, anak-anaknya, hewan-hewannya, barang-barangnya, pepohonannya, dan buah-buahnya, semuanya menjadi batu hitam.

Konon, hanya beberapa orang dari kaumnya yang selamat pada waktu itu, lalu mereka yang selamat itu bersepakat mengeluarkan nabi Hanzhalah Alaihissalam dari dalam sumur serta beriman dan membenarkan seruan dakwah beliau Alaihissalam.

Lalu nabi Hanzhalah Alaihissalam menanyakan keberadaan pengikut setianya. Namun, penduduk Rass yang tersisa itu tidak mengetahuinya. Sampailah masa Allah ﷻ mencabut ruh nabi Hanzhalah bin Shafwan Alaihissalam.

Setelah beliau Alaihissalam wafat, Allah ﷻ membangunkan si budak hitam dari tidurnya. Dia menyangka hanya tidur sejenak saja. Lalu ia mengangkut kayu bakarnya dan pergi ke pasar untuk menjualnya serta membeli makanan dan minuman sebagaimana biasa.

Saat kembali, dirinya mendatangi sumur tempat nabi Hanzhalah Alaihissalam dilemparkan, namun ternyata dirinya tidak menemukan Sang utusan Allah ﷻ tersebut.

Konon disebutkan bahwa budak hitam tersebut adalah orang yang pertama kali masuk surga diantara pengikut nabi Hanzhalah Alaihissalam lainnya.

(Tafsir Ibnu Katsit 6/111, Al Alusi 14/97, At Thobari 19/269, Al Qurthubi 13/32).

Dinukil dari Al-Quran surah An-Nisa (ke-4) ayat 164,

“Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan beberapa rasul lain yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.”

Allahu a`lam. Segala pengetahuan adalah milik Allah ﷻ semata.

Semoga dapat memperkaya khazanah keilmuwan kita, serta mampu memperoleh pelajaran berharga dan mutiara hikmah sebagai bekal dalam kehidupan ini.

(Kontributor :Dicky Dewata)

FOLLOW US