• Oase

Upaya Penduduk Rass Menolak Nabi Utusan Allah SWT

Rizki Ramadhani | Minggu, 26/03/2023 11:31 WIB
Upaya Penduduk Rass Menolak Nabi Utusan Allah SWT Penduduk Rass menolak ajakan Nabi Hanzhalah bin Shafwan untuk menyembah Allah (foto:era.id)

Jakarta - Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa penduduk Rass (ashab ar-Rass) merupakan kaum yang menyembah pohon sanaubar yang disebut sebagai syah dirakht (raja pohon).

Setelah kekafiran mereka sudah berlangsung lama, kemudian Allah Subhanahu wa Ta`ala mengutus seorang nabi bernama Hanzhalah bin Shafwan Alaihissalam. Beliau Alaihissalam mengajak kepada kaum Rass untuk menyembah Allah ﷻ, dan meninggalkan kesyirikan. Juga mengajak untuk hal-hal baik lainnya dan meninggalkan keburukan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh nabi yang berasal dari bani Israil tersebut. Namun mereka tetap tidak mau beriman, kecuali seorang budak hitam.

Sampai akhirnya nabi Hanzhalah Alaihissalam berdoa agar Allah ﷻ merahmati hamba-hamba-Nya yang beriman dan menunjukan kekuasaan-Nya bagi penduduk Rass yang mengingkari-Nya.

Tiba-tiba, pohon tersebut menjadi kering dan layu. Air yang mengalir di irigasi mengering. Kondisi itu mengakibatkan seluruh tumbuhan yang ada di sekitanya menjadi mati.

Setelah penduduk Rass menyaksikan hal tersebut, sebagian dari mereka berpikir nabi Hanzhalah Alaihissalam telah menyihir tuhan mereka. Ada pula yang menduga bahwa tuhan mereka telah murka karena Sang nabi Alaihissalam mengajak meninggalkan menuhankan pohon sanaubar yang keramat.

Penduduk Rass tidak menerima kenyataan bahwa apa yang mereka puja menjadi layu, kering dan mati. Mereka bersepakat untuk membunuh nabi Alaihissalam yang berasal dari keturunan Yahuda itu.

Kemudian mereka menggali sumur yang dalam dan membuang Sang utusan Allah ﷻ ke dalam dasarnya, lalu menutup mulut lubangnya dengan batu besar.

Penderitaan beliau Alaihissalam tidak hanya itu saja, kaum Rass tega tidak memberinya makan dan minum agar nabi Hanzhalah Alaihissalam mati perlahan dan membusuk di dasar sumur yang gelap.

Sejak peristiwa itu, seorang budak hitam yang menjadi satu-satunya pengikut ajaran nabi Hanzhalah Alaihissalam selalu mengantarkan makanan dan minuman untuk beliau Alaihissalam.

Dia mendatangi sumur tersebut tanpa diketahui penduduk Rass lainnya, kemudian mengangkat batu besar penutupnya. Setelah itu, pengikut setia ini menurunkan makanan dan minuman untuk nabi Hanzhalah Alaihissalam. Tidak lupa, meletakkan kembali batu penutup sumur tersebut.

Pada suatu hari, Sang pengikut setia itu merasa sangat mengantuk setelah mengumpulkan kayu bakar di hutan. Selanjutnya, dia merebahkan diri dan tertidur. Lalu Allah ﷻ menidurkannya selama 14 tahun. Tujuh tahun dengan posisi semula, lalu dia bergerak berpindah posisi ke sisi lain selama tujuh tahun pula.

Dalam masa tersebut, Nabi Hanzhalah Alaihissalam yang dizhalimi itu menjadi semakin lemah kondisinya karena tidak ada makanan dan minuman, serta berada di dalam dasar sumur yang gelap. Suara rintihan beliau Alaihissalam semakin melemah hingga akhirnya terdiam.

Kaum Rass menduga nabi Hanzhalah Alaihissalam telah meninggal dunia. Mereka berkumpul di sekitar sumur sambil bersuka ria merayakan kematian Sang utusan Allah ﷻ yang telah merenggut kebahagiaan mereka selama ini.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an surah Qaf (ke-50) ayat 12,

Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass dan Tsamud telah mendustakan (rasul-rasul).”

Semoga Allah ﷻ melembutkan hati kaum muslim kepada kebenaran dan dijauhkan dari segala bahaya.

(Kontributor :Dicky Dewata)

 

FOLLOW US