• Oase

Kisah Ashabul Ukhdud, Raja Membakar Orang Mukmin dalam Parit

Rizki Ramadhani | Sabtu, 25/03/2023 10:43 WIB
Kisah Ashabul Ukhdud, Raja Membakar Orang Mukmin dalam Parit Ilustrasi peristiwa Ashabul Ukhdud (foto: laduni)

Jakarta - Sebagaimana yang kita yakini bahwa hidayah merupakan anugerah yang tidak ternilai guna meraih rida Allah Subhanahu Wa Ta`ala. Berikut ini sekelumit kisah yang dikenal dengan ashabul ukhdud, yaitu raja beserta para pengikutnya yang membakar orang-orang mukmin dalam parit.

Kisah ashabul ukhdud diceritakan dalam hadits shahih Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang panjang dari Shuhaib Radhiyallahu ‘Anhu riwayat Imam Muslim rahimahullah.

Peristiwa tersebut dipicu dari kisah pemuda beriman yang dibunuh oleh raja yang sombong dan zalim. Sang raja melesatkan anak panah hingga menancap di dahi sang pemuda setelah ia mengucapkan Bismillah robbil ghulam, yang artinya dengan menyebut nama Allah Tuhan dari anak ini.

Rakyat yang berkumpul menyaksikan peristiwa tersebut malah mendapatkan hidayah dan menjadikan kokoh keimanan mereka. Terdengar suara lantang bergemuruh mengikrarkan keimanan mereka. “Aamanna bi Rabbil ghulam. Kami beriman kepada Allah Rabb-nya anak tersebut”.

Masalah yang selama ini dikhawatirkan Sang raja telah terjadi. Manusia saat ini telah beriman pada Tuhan dari pemuda tersebut.

Maka sang raja memerintahkan untuk membuat parit di dekat pintu-pintu jalan dan membuat lubang panjang. Lalu dinyalakanlah api di dalamnya.

Kemudian Sang raja memberikan titah, “Barangsiapa yang tidak mau kembali pada ajaran agamanya, maka lemparkanlah ke dalam parit tersebut.” Atau dengan mengatakan, “Masuklah ke dalamnya!”

Maka mereka pun membuang semuanya. Sampai ada seorang wanita bersama bayinya. Dia berputus asa, berdiri lemas tanpa daya menghadapi jurang parit yang tengah berkobar api. Tiba-tiba sang bayi berucap, “Wahai ibuku.. bersabarlah, sungguh engkau dalam kebenaran.”

Selain bayi yang diajak bicara oleh Juraij dan Nabi ‘Isa ‘Alaihis Salam, bayi dalam kisah ini termasuk diantara bayi yang bisa berbicara ketika masih dalam momongan.

Peristiwa pembantaian oleh raja dan pengikutnya yang merupakan para pengusung kesesatan (ahlul fasad) tersebut tidak menyurutkan keimanan kaum mukmin. Kobaran api di dalam parit itu justru semakin mengobarkan semangat mempertahankan akidah mereka, karena dengannyalah kebahagiaan yang kekal akan diperoleh.

Kisah ini difirmankan Allah ﷻ dalam Al-Qur’an surah Al-Buruj (ke-85) ayat 4-8,

Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit. Yang berapi-api (dinyalakan dengan) kayu bakar. Ketika mereka duduk di sekitarnya. Sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang mukmin. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”

Semoga kita bisa mendulang berbagai faedah mutiara berharga dari rangkaian peristiwa ashhabul ukhdud.

(Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US