• News

Didukung Uni Eropa, Pemimpin Kosovo-Serbia Bertemu untuk Normalisasi Hubungan

Yati Maulana | Minggu, 19/03/2023 17:30 WIB
Didukung Uni Eropa, Pemimpin Kosovo-Serbia Bertemu untuk Normalisasi Hubungan Perdana Menteri Kosovar Albin Kurti pada hari pertemuan dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic di Ohrid, Makedonia Utara 18 Maret 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic tiba di Makedonia Utara pada hari Sabtu untuk putaran pembicaraan baru dengan pejabat Uni Eropa tentang penerapan kesepakatan untuk menormalkan hubungan antara Beograd dan Pristina.

Kedua pemimpin akan mengadakan pertemuan terpisah dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell sebelum sesi tiga arah dan konferensi pers yang diharapkan di kemudian hari.

"Saya optimis," kata Kurti menjelang pertemuan yang berlangsung di kota tepi danau Ohrid di Makedonia Utara.

"Saya datang ke sini dengan tujuan yang baik, dengan niat baik dan dengan kepercayaan bahwa apa yang telah disepakati sebelumnya...akan berlanjut di sini melalui pembicaraan untuk rencana implementasi, dan dengan cara ini membuat kesepakatan akhir tentang normalisasi."

Kosovo dan Serbia sepakat di Brussel bulan lalu untuk kesepakatan yang didukung Barat untuk menormalisasi hubungan, setelah hampir 10 tahun dialog yang dimediasi UE di mana hanya sedikit kemajuan yang dicapai. Namun, kesepakatan masih diperlukan pada lampiran pelaksanaan rencana tersebut, yang akan menjadi fokus diskusi hari Sabtu.

"Mata UE & Balkan Barat tertuju pada Ohrid hari ini," cuit Borrell.

Konstitusi Serbia menganggap Kosovo sebagai bagian integral dari wilayahnya meskipun menyatakan kemerdekaan pada tahun 2008. Beograd dan Pristina perlu memperbaiki hubungan bilateral untuk mencapai tujuan strategis mereka bergabung dengan UE.

"Saya ingin memperingatkan bahwa kita mungkin tidak memiliki kesepakatan akhir," kata Gabriel Escobar, diplomat senior AS untuk Balkan Barat yang juga menghadiri pembicaraan Ohrid, kepada stasiun RTV21 yang berbasis di Pristina.

"Kami akan bekerja untuk menyelesaikan lampiran, tapi saya mengharapkan banyak kemajuan."

NATO membom Serbia pada tahun 1999 sebagai tanggapan atas pengusiran mayoritas orang Albania di Kosovo oleh pasukan Serbia setelah Beograd kehilangan kendali atas provinsi selatannya.

FOLLOW US