• News

Warga Beograd Protes Kesepakatan Serbia-Kosovo yang Didukung Barat

Yati Maulana | Sabtu, 18/03/2023 10:01 WIB
Warga Beograd Protes Kesepakatan Serbia-Kosovo yang Didukung Barat Pengunjuk rasa menentang kesepakatan yang didukung Barat untuk normalisasi hubungan antara Kosovo dan Serbia di Beograd 17 Maret 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Beberapa ribu orang berkumpul di Beograd untuk memprotes kesepakatan yang didukung Barat untuk menormalisasi hubungan antara Kosovo dan Serbia, yang mereka anggap sebagai pengakuan atas kemerdekaan Kosovo.

Konstitusi Serbia menganggap Kosovo sebagai bagian integral dari wilayahnya, meskipun menyatakan kemerdekaannya pada 2008 dengan dukungan AS dan Uni Eropa. Hubungan bilateral perlu diperbaiki agar Serbia dan Kosovo dapat mencapai tujuan strategis mereka untuk bergabung dengan UE.

Para pengunjuk rasa memegang bendera dan spanduk Serbia bertuliskan "Kosovo tidak untuk dijual", "Serbia, bukan Uni Eropa", dan "Tidak untuk menyerah".

Presiden Serbia Aleksandar Vucic dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti dan pejabat Uni Eropa pada Sabtu di Ohrid, Makedonia Utara, untuk membahas penerapan kesepakatan normalisasi hubungan yang disepakati kedua pihak bulan lalu.

"Saya pikir kesepakatan itu menyiratkan bahwa kami mengakui Kosovo, yang tidak dapat diterima," kata Bogdan, mahasiswa pengunjuk rasa berusia 26 tahun yang menolak menyebutkan nama belakangnya, dalam sebuah wawancara.

Para pengunjuk rasa di depan Gereja Saint Sava di Beograd berjalan menuju gedung kepresidenan.

"Ini baru permulaan protes," kata Milos Jovanovic, pemimpin Partai Demokratik Serbia, salah satu penyelenggara protes.

"Itu (kesepakatan) jelas merupakan pengakuan (dari Kosovo), apakah Anda mengatakannya secara eksplisit atau tersirat secara tidak langsung, itu tetap pengakuan dan tidak dapat diterima."

Pada tahun 1999, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengebom Serbia sebagai tanggapan atas pengusiran mayoritas orang Albania oleh pasukan Serbia di Kosovo.

FOLLOW US