• Gaya Hidup

Soal Transplantasi Rambut, Kapan Perlu Dilakukan?

Agus Mughni Muttaqin | Jum'at, 17/03/2023 17:50 WIB
Soal Transplantasi Rambut, Kapan Perlu Dilakukan? Foto bersama usai peluncuran Bamed Hair Care bertajuk `Your Hair, Your Quality of Life` di Jakarta. (Foto: Ist)

JAKARTA - Transplantasi rambut bisa jadi pilihan terapi ketika mengalami kebotakan dan rambut menipis. Demikian disampaikan dr. Yassin Yanuar MIB dalam peluncuran Bamed Hair Care baru-baru ini, di Jakarta.

“Apabila mengalami kebotakan dan rambut tipis, transplantasi rambut bisa menjadi pilihan terapi. Tentunya, pasien perlu melakukan konsultasi yang tepat ke dokter spesialis kulit dan kelamin terlebih dahulu, untuk menentukan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan pasien,” ujar dr. Yassin.

Dalam kesempatan yang sama, Spesialis Kulit dan Kelamin dari Bamed dr. Firman Parrol, Sp.D.V.E menerangkan, transplantasi rambut dapat dilakukan tidak hanya untuk rambut kepala “Namun juga rambut ketiak, alis, kelamin, dan lainnya,” terang dia.

Dr. Firman juga menjabarkan beberapa kondisi kapan sebaiknya pasien melakukan terapi tanam rambut atau transplantasi rambut.

 “Transplantasi rambut dapat dilakukan untuk beberapa kondisi seperti; Alopesia Andogenetikapadapria, Female pattern hair loss, Alopesia skar sekunder (pascatrauma, luka bakar, radioterapi, bedah), Alopesia triangular temporal, mundurnya garis rambut frontalis dan Alopesia akibat traksi, alis rontok (trauma, paskabedah, dicabuti) dan kerontokan bulu mata, janggut, bulu pubis,” ujar dr. Firman.

“Kondisi lain yang belum disebutkan di atas mungkin dapat dilakukan tindakan transplantasi rambut namun penting dikonsultasikan dengan dokter spesialis dermatologi dan venereologi terlebih dahulu,” tambahnya.

Selain itu, dr. Firman juga menyebutkan bahwa transplantasi rambut sebaiknya dilakukan jika pasien sudah berusia lebih dari 20 tahun, memiliki rambut donor yang cukup tebal, dan memahami persepsi yang baik terhadap tindakan transplantasi rambut.

“Pasien yang kerontokannya masih progresif tidak disarankan melakukan transplantasi rambut karena kerontokannya masih mungkin bertambah,” katanya.

Sementara itu, ketika hendak melakukan transplantasi rambut, dr. Firman menekankan pentingnya pasien memiliki ekspektasi yang realistis terhadap hasil tindakan. “Sehingga tidak kecewa di kemudian hari,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam transplantasi rambut, biasanya terdapat dua teknik, yakni follicular Unit Transplantation (FUT) dan Follicular Unit Extraction (FUE).

Kedua teknik transplantasi rambut itu, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan. Namun FUE lebih sering digunakan karena skar lebih kecil, penyembuhan lebih singkat, membutuhkan sumber daya yang lebih sedikit, persiapan graft minimal, dapat digunakan untuk transplantasi rambut di area selain kepala, dapat dilakukan walaupun area skalp minim, risiko kerusakan saraf dan perdarahan masif lebih kecil.

Salah satu perkembangan terbaru dalam teknik FUE adalah FUE Sapphire. Kelebihan teknik baru ini adalah hasil lebih natural, sangat aman, terdapat efek antibacterial sehingga proses penyembuhan lebih cepat dan risiko infeksi setelah tindakan sangat kecil, risiko alergi kecil, lebih presisi, penyembuhan lebih cepat, dan tidak merusak jaringan kulit.

FOLLOW US