• Kabar Desa

Lilik Umi Abdul Halim Iskandar: Permainan Tradisional Kembangkan Sosial-Emosional Anak

Asrul | Kamis, 09/03/2023 16:49 WIB
Lilik Umi Abdul Halim Iskandar: Permainan Tradisional Kembangkan Sosial-Emosional Anak Anggota 2 Bidang Peningkatan Kesehatan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), Lilik Umi Abdul Halim Iskandar (berkacamata hitam) dalam gelaran permainan tradisional dengan melibatkan pelajar SD Negeri 2 Rawa Laut, saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Bandar Lampung, Rabu (8/3/2023).

LAMPUNG - Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) melakukan kunjungan kerja ke Kota Bandar Lampung, pada Rabu (8/3/2023). Dalam kesempatan itu, Ibu Iriana Joko Widodo memimpin gelaran permainan tradisional dengan melibatkan pelajar SD Negeri 2 Rawa Laut.

Anggota 2 Bidang Peningkatan Kesehatan OASE KIM, Lilik Umi Abdul Halim Iskandar menegaskan permainan tradisional dapat mengembangkan berbagai potensi terutama kecerdasan sosial dan emosi pada anak.

Hal itu dikarenakan dalam permainan tradisional sarat dengan interaksi sosial, komunikasi, sikap saling menghargai, dan sportivitas. Sehingga anak mampu mengendalikan emosi dan sikap empati antar sesama.

"Permainan tradisional seperti petak umpet, itu justru melatih motorik kasar anak-anak kita. Dan mampu mengembangkan sosial-emosionalnya," jelas Lilik dalam keterangan tertulisnya, pada Kamis (9/3/2023).

Hanya saja, lanjut Lilik, permainan tradisional saat ini semakin tergerus oleh game digital yang marak diakses anak melalui smartphone.

Sebagai negara yang kaya akan suku, bahasa, dan budayanya, sangat penting mempertahankan warisan permainan daerah itu secara turun temurun.

"Justru itu lah, saya ingin mengembalikan dan mempertahankan kebahagiaan anak-anak masa kini dengan bermain permainan tradisional," terang alumni Universitas Negeri Yogyakarta ini.

Lebih jauh Lilik menambahkan, tanpa orang tua sadari bahwa permainan tradisional yang banyak manfaat itu nyatanya lebih praktis dan ekonomis tanpa perlu merogoh biaya besar dengan membelikan gadget hingga paket internet untuk mengoperasikan permainan online.

"Dan permainan melalui gadget ini yang membuat anak-anak hari ini lemah secara sosialnya. Ini juga menghambat pada tumbuh kembang anak," ujarnya.

Lilik lantas berharap agar pola mengasuh anak tidak menitikberatkan pada canggihnya teknologi smartphone. Menurutnya, hal tersebut akan berpengaruh negatif pada tumbuh kembang anak.

"Banyak saya lihat Ibu-ibu, biar anak tidak rewel justru diberi gadget. Bahkan ada anak-anak yang seharusnya ia sudah waktunya bisa ngomong, ngoceh, dan segala macam ini jadi terhambat anak bisa lancar berbicara," ujar Lilik yang juga Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemendes PDTT.

FOLLOW US