• News

Korea Utara Anggap Deklarasi Perang Jika AS Tembak Jatuh Rudal Uji Coba

Yati Maulana | Selasa, 07/03/2023 20:02 WIB
Korea Utara Anggap Deklarasi Perang Jika AS Tembak Jatuh Rudal Uji Coba Sebuah rudal ditampilkan selama parade militer di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara 8 Februari 2023. Foto: KCNA via Reuters

JAKARTA - Korea Utara mengatakan setiap tindakan untuk menembak jatuh salah satu rudal uji cobanya akan dianggap sebagai deklarasi perang dan menyalahkan latihan militer bersama antara Amerika Serikat dan Korea Selatan atas meningkatnya ketegangan, kata media pemerintah KCNA pada hari Selasa.

Kim Yo Jong, saudara perempuan kuat pemimpin Kim Jong Un, memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa Pyongyang akan melihatnya sebagai "deklarasi perang" jika AS mengambil tindakan militer terhadap uji coba senjata strategis Korea Utara.

Dia juga mengisyaratkan bahwa Korut dapat menembakkan lebih banyak rudal ke Samudra Pasifik. Amerika Serikat dan sekutunya tidak pernah menembak jatuh rudal balistik Korea Utara, yang dilarang oleh Dewan Keamanan PBB, tetapi pertanyaan tersebut menarik perhatian baru karena Korea Utara menyatakan akan menembakkan lebih banyak rudal ke Jepang.

"Lautan Pasifik bukan milik dominium AS atau Jepang," kata Kim.

Analis mengatakan bahwa jika Korea Utara menindaklanjuti ancamannya untuk mengubah Samudra Pasifik menjadi "jarak tembak", itu akan memungkinkan negara yang terisolasi dan bersenjata nuklir itu untuk membuat kemajuan teknis selain menandakan tekad militernya.

Dalam pernyataan terpisah, kepala Bagian Berita Luar Negeri di Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuduh AS "memperburuk" situasi dengan melakukan latihan udara bersama dengan pembom B-52 pada hari Senin dan merencanakan latihan lapangan AS-Korea Selatan.

Amerika Serikat mengerahkan pembom B-52 untuk latihan bersama dengan jet tempur Korea Selatan, yang menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan adalah unjuk kekuatan melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.

Kedua negara akan melakukan lebih dari 10 hari latihan militer skala besar yang dikenal sebagai latihan "Perisai Kebebasan" mulai minggu depan.

Sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan sebagai warisan Perang Korea 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, membuat kedua negara secara teknis berperang.

FOLLOW US