• News

Filipina Laporkan Kapal Angkatan Laut China Berada Dekat Pulau yang Disengketakan

Yati Maulana | Minggu, 05/03/2023 11:01 WIB
Filipina Laporkan Kapal Angkatan Laut China Berada Dekat Pulau yang Disengketakan Pemandangan pulau Thitu yang diduduki Filipina di Laut Cina Selatan yang disengketakan 21 April 2017. Foto: Reuters

JAKARTA - Filipina mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya telah melihat sebuah kapal angkatan laut China dan puluhan kapal milisi di sekitar pulau yang diduduki Filipina yang diperebutkan di Laut China Selatan, saat ketegangan teritorial meningkat di daerah tersebut.

Penjaga Pantai Filipina mengatakan 42 kapal yang diyakini diawaki oleh personel milisi maritim China terlihat di sekitar pulau Thitu, sementara sebuah kapal angkatan laut China dan kapal penjaga pantai terlihat "berkeliaran perlahan" di perairan sekitarnya.

Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan tersebut.

Thitu di rantai pulau Spratly adalah pos terdepan Manila yang terbesar dan paling penting secara strategis di Laut China Selatan, perairan yang sebagian besar diklaim oleh Beijing di mana beberapa negara memiliki klaim teritorial yang saling bertentangan.

Presiden Ferdinand Marcos Jr mengatakan dua pekan lalu Filipina "tidak akan kehilangan satu inci pun" wilayahnya karena Asia Tenggara memprotes "aktivitas agresif" China di laut.

Secara lokal dikenal sebagai Pag-asa, Thitu terletak sekitar 300 mil (480 km) barat provinsi Palawan di Filipina barat. Rumah bagi lebih dari 400 orang, termasuk personel militer dan penegak hukum, pulau ini digunakan oleh Manila untuk mempertahankan klaim teritorialnya.

Para ahli mengatakan armada penangkap ikan dan penjaga pantai China adalah inti dari ambisi strategisnya di Laut China Selatan, mempertahankan kehadiran konstan yang memperumit aktivitas penangkapan ikan dan energi lepas pantai oleh negara pantai lainnya.

"Kehadiran mereka yang tidak sah secara terus-menerus jelas tidak sejalan dengan hak lintas damai dan pelanggaran terang-terangan terhadap integritas teritorial Filipina," kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan.

Marcos bulan lalu memanggil duta besar China untuk mengeluhkan intensitas dan frekuensi tindakan China di Laut China Selatan.

Filipina telah mengajukan 77 keluhan terhadap aktivitas China di laut, termasuk klaim bahwa kapal penjaga pantai China pada 6 Februari mengarahkan "laser tingkat militer" ke salah satu kapal penjaga pantai Filipina dalam misi pasokan.

China mengklaim kedaulatan atas Spratly, sementara Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam semuanya bersaing mengklaim beberapa atau semua pulau.

FOLLOW US