• News

Angka Kelahiran China Merosot, Wanita Lajang Didesak Bekukan Sel Telur

Yati Maulana | Rabu, 01/03/2023 13:01 WIB
Angka Kelahiran China Merosot, Wanita Lajang Didesak Bekukan Sel Telur Bayi yang baru lahir tidur di bangsal di sebuah rumah sakit di Hefei, di provinsi Anhui China. Gambar diambil 21 April 2011. Foto: Reuters

JAKARTA - Seorang anggota badan penasehat politik China mengatakan dia akan mengusulkan mengizinkan wanita yang belum menikah mengakses pembekuan sel telur sebagai langkah untuk menjaga kesuburan mereka setelah populasi negara itu turun tahun lalu untuk pertama kalinya dalam enam dekade.

Lu Weiying, anggota badan penasehat politik top China, mengatakan kepada negara yang didukung Global Times bahwa dia juga akan mengusulkan untuk memasukkan perawatan infertilitas dalam sistem asuransi kesehatan masyarakat pada Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC) mendatang, yang akan dimulai pada 4 Maret.

Lu, seorang dokter kesuburan di provinsi Hainan selatan China, mengatakan memberi wanita lajang akses untuk membekukan sel telur mereka memungkinkan mereka "mengawetkan sel telur sebelum melewati masa reproduksi puncaknya. Wanita itu masih perlu menikah jika dia ingin menggunakan sel telur bekunya dan hamil di masa depan," katanya kepada Global Times.

Saat ini perawatan kesuburan seperti fertilisasi in vitro (IVF) dan pembekuan sel telur di China dilarang untuk wanita yang belum menikah.

Rekomendasi Lu datang ketika pihak berwenang mencoba untuk meningkatkan angka kelahiran yang goyah dengan insentif termasuk memperluas cuti melahirkan, tunjangan keuangan dan pajak untuk memiliki anak serta subsidi perumahan.

Tahun lalu, China mencatat tingkat kelahiran terendah, yaitu 6,77 kelahiran per 1.000 orang.

Beberapa provinsi telah mengubah peraturan mereka untuk meningkatkan angka kelahiran. Jilin di Cina timur laut, yang memiliki salah satu tingkat kelahiran terendah di negara itu, mengubah aturannya pada tahun 2002 untuk mengizinkan wanita lajang mengakses IVF tetapi hal itu berdampak kecil dengan praktik yang masih dilarang secara nasional di bawah Komisi Kesehatan Nasional negara itu.

Sementara sembilan dari 10 negara terpadat di dunia mengalami penurunan kesuburan, tingkat kesuburan China 2022 sebesar 1,18 adalah yang terendah dan jauh di bawah standar OECD 2,1 untuk populasi yang stabil. China belum secara resmi merilis data kesuburannya untuk tahun 2022.

Sebagian besar penurunan demografi China adalah akibat dari kebijakan satu anak China yang diberlakukan antara tahun 1980 dan 2015 serta tingginya biaya pendidikan.

FOLLOW US