• News

Setahun Invasi Rusia, Inggris Larang Ekspor Barang yang Digunakan dalam Perang

Yati Maulana | Jum'at, 24/02/2023 23:30 WIB
Setahun Invasi Rusia, Inggris Larang Ekspor Barang yang Digunakan dalam Perang Inggris umumkan 14 sanksi baru terhadap Rusia meliputi perorangan dan organisasi media. Foto: Reuters

JAKARTA - Inggris menandai peringatan satu tahun invasi Ukraina dengan mengeluarkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia. Hal itu termasuk larangan ekspor pada setiap barang yang telah digunakan di medan perang dan larangan impor barang besi dan baja.

Inggris memiliki aset beku dan menargetkan gelombang pejabat dan perusahaan Rusia pada tahun lalu dalam upaya untuk melumpuhkan ekonomi Moskow dan mengekang kemampuannya untuk berperang dengan tetangganya.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat dikatakan akan menargetkan 92 orang dan entitas lain, termasuk sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin seperti bos Nord Stream 2, Matthias Warnig.

Menjelang pertemuan antara kelompok tujuh pemimpin dan presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Inggris mengatakan sanksi yang terkoordinasi secara internasional dan langkah-langkah perdagangan akan menargetkan suku cadang pesawat, peralatan radio, dan komponen elektronik.

"Hari ini kami memberi sanksi kepada para elit yang menjalankan industri utama Putin dan berkomitmen untuk melarang ekspor ke Rusia dari setiap item yang ditemukan Rusia digunakan di medan perang," kata Menteri Luar Negeri James dengan Cleverly dalam sebuah pernyataan.

Eksekutif lain yang akan ditargetkan termasuk yang ada di perusahaan tenaga nuklir milik negara Rosatom dan lainnya yang bekerja di kelompok pertahanan dan bank-bank Rusia.

Ini juga akan melarang impor 140 barang termasuk produk besi dan baja yang diproses di negara ketiga.

"Sanksi perdagangan bekerja. Impor barang -barang Inggris dari Rusia telah turun 99%, karena sebelum invasi, dan ekspor barang ke Rusia telah turun hampir 80%," kata Sekretaris Bisnis dan Perdagangan, Kemi Badenoch, mengatakan.

Pertemuan para pemimpin G7 dan Zelenskiy diharapkan untuk membahas sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.

FOLLOW US