• News

AS Beri Pengarahan Kepada 40 Negara tentang Balon Mata-mata China

Yati Maulana | Kamis, 09/02/2023 12:02 WIB
AS Beri Pengarahan Kepada 40 Negara tentang Balon Mata-mata China Balon yang dicetak dengan bendera Tiongkok ditempatkan di atas bendera A.S. dalam ilustrasi ini diambil 5 Februari 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Amerika Serikat mengadakan pengarahan di Washington dan Beijing dengan diplomat asing dari 40 negara tentang balon mata-mata China yang memasuki wilayah udara AS pada akhir Januari, kata seorang pejabat senior pemerintah dan diplomat pada hari Selasa.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman memberi pengarahan kepada hampir 150 diplomat asing di 40 kedutaan pada hari Senin, kata pejabat itu. Sementara di Beijing kedutaan AS mengumpulkan diplomat asing pada hari Senin dan Selasa untuk mempresentasikan temuan AS tentang balon tersebut.

"Kami ingin memastikan bahwa kami berbagi sebanyak mungkin dengan negara-negara di seluruh dunia yang mungkin juga rentan terhadap jenis operasi ini," kata pejabat senior administrasi tersebut.

Pengarahan Sherman pertama kali dilaporkan oleh Washington Post, yang juga mengutip para pejabat AS yang mengatakan balon mata-mata itu terkait dengan upaya pengawasan militer ekstensif yang berpusat di Pulau Hainan China di Laut China Selatan.

Sementara para analis belum mengetahui ukuran armada balon China, para pejabat AS berbicara tentang lusinan misi sejak 2018 di lima benua, dengan beberapa di antaranya menargetkan Jepang, India, Vietnam, Taiwan, dan Filipina.

Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Peneliti militer China baru-baru ini berpendapat di makalah yang tersedia untuk umum bahwa balon dan kapal udara harus dikembangkan lebih lanjut dan digunakan di berbagai misi, Reuters melaporkan pada hari Senin.

Operasi militer itu melibatkan teknologi dari perusahaan swasta China yang merupakan bagian dari aparatus fusi militer-sipil China, lapor Washington Post.

Munculnya balon China di atas Amerika Serikat pekan lalu menyebabkan kemarahan politik di Washington dan mendorong Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan perjalanan ke Beijing yang diharapkan kedua negara akan memperbaiki hubungan yang rusak. Blinken akan tiba di Beijing pada hari Minggu.

Sebuah jet tempur Angkatan Udara A.S. menembak jatuh balon tersebut di lepas pantai Carolina Selatan pada hari Sabtu, seminggu setelah pertama kali memasuki wilayah udara A.S.

China mengatakan itu adalah balon cuaca yang terbang ke wilayah udara AS dan merupakan "insiden terisolasi yang tak terduga". Itu mengutuk penembakan dan menuduh Amerika Serikat bereaksi berlebihan.

PESAWAT MATA-MATA
Departemen Luar Negeri juga mengirim misi AS ke seluruh dunia informasi tentang insiden balon untuk dibagikan dengan sekutu dan mitra, tambah pejabat senior administrasi itu.

Dalam briefing di Beijing, Amerika Serikat menyampaikan informasi untuk menunjukkan bahwa balon tersebut bukanlah balon penelitian cuaca seperti yang dikatakan China, tetapi sebuah pesawat yang digunakan untuk spionase, kata para diplomat yang menghadiri diskusi tersebut.

Washington mengatakan balon itu dikendalikan oleh militer China, Tentara Pembebasan Rakyat.

Diplomat di Beijing mengatakan mereka diberitahu oleh kedutaan AS bahwa panel surya pada balon berarti membutuhkan lebih banyak tenaga daripada balon cuaca, dan jalur penerbangannya tidak sesuai dengan pola angin alami. Pejabat AS mengatakan balon itu dilengkapi dengan kemudi dan baling-baling.

"Berdasarkan pengarahan AS, pemahaman kami sendiri tentang balon semacam itu dan fakta bahwa China sejauh ini menolak menyebutkan nama perusahaan atau entitas yang memiliki balon ini, kami merasa sulit untuk percaya bahwa itu adalah balon cuaca sipil," seorang Beijing- kata diplomat pertahanan Asia yang berbasis kepada Reuters.

Ditanya apakah Taiwan telah diberi pengarahan oleh Amerika Serikat, kementerian luar negeri Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa "kami selalu menjaga kontak dekat dengan Amerika Serikat dan terus bertukar pandangan tentang interaksi antara Amerika Serikat dan China."

Informasi itu mirip dengan apa yang dibagikan Pentagon kepada wartawan sejak akhir pekan lalu, dengan mengatakan bahwa balon-balon itu adalah bagian dari armada udara China yang juga melanggar kedaulatan negara lain.

FOLLOW US