• News

Korea Utara Perintahkan Penguncian Pyongyang karena Kasus Penyakit Pernapasan

Yati Maulana | Kamis, 26/01/2023 14:02 WIB
Korea Utara Perintahkan Penguncian Pyongyang karena Kasus Penyakit Pernapasan Bendera Korea Utara. (Foto: Korea Herald)

JAKARTA - Pihak berwenang di ibu kota Korea Utara, Pyongyang, memerintahkan penguncian lima hari karena meningkatnya kasus penyakit pernapasan yang tidak disebutkan secara detail. Kedutaan Rusia dan NK News yang berbasis di Seoul melaporkan pada hari Rabu, mengutip pemberitahuan pemerintah.

Pemberitahuan itu, yang dibagikan oleh kedutaan di halaman Facebook-nya, mengatakan bahwa "periode anti-epidemi khusus telah ditetapkan" dan meminta delegasi asing untuk menjaga karyawan tetap di dalam. Perintah tersebut juga meminta individu untuk mengukur suhu mereka empat kali sehari dan melaporkan hasilnya ke rumah sakit melalui telepon.

Pemberitahuan itu tidak menyebutkan COVID-19 meskipun mengutip "peningkatan kasus musim dingin flu berulang dan penyakit pernapasan lainnya".

Penguncian itu pertama kali dilaporkan oleh NK News Korea Selatan, yang memantau rahasia Korea Utara.

Pada hari Selasa, situs web tersebut melaporkan bahwa penduduk Pyongyang tampaknya menimbun barang untuk mengantisipasi tindakan yang lebih ketat. Tidak jelas apakah daerah lain di negara itu telah memberlakukan penguncian baru.

Korea Utara mengakui wabah COVID-19 pertamanya tahun lalu, tetapi pada Agustus telah menyatakan kemenangan atas virus tersebut. Tidak pernah dikonfirmasi berapa banyak orang yang tertular COVID, tampaknya karena kekurangan sarana untuk melakukan pengujian secara luas.

Sebaliknya, Pyongyang melaporkan jumlah pasien demam setiap hari, penghitungan yang naik menjadi sekitar 4,77 juta, dari populasi sekitar 25 juta. Tetapi belum melaporkan kasus seperti itu sejak 29 Juli.

Media pemerintah terus melaporkan tindakan anti-pandemi untuk memerangi penyakit pernapasan, termasuk flu, tetapi belum melaporkan perintah lockdown.

Pada hari Selasa, kantor berita negara KCNA mengatakan kota Kaesong, dekat perbatasan dengan Korea Selatan, telah mengintensifkan kampanye komunikasi publik "sehingga semua pekerja mematuhi peraturan anti-epidemi secara sukarela dalam pekerjaan dan kehidupan mereka".

FOLLOW US