JAKARTA - Perdana Menteri Selandia Baru yang terpilih, Chris Hipkins mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintahnya akan "tergesa-gesa" untuk memprioritaskan ulang dan melihat apakah kebijakan saat ini perlu diperkecil.

Hipkins muncul Senin di sejumlah media Selandia Baru setelah dia dipilih pada Minggu untuk menggantikan Jacinda Ardern sebagai ketua partai Buruh, sehingga menjadikannya perdana menteri negara berikutnya.

Hipkins mengatakan kepada Breakfast TVNZ pada hari Senin bahwa pemerintah akan memfokuskan kembali pada "masalah roti dan mentega" untuk Selandia Baru termasuk inflasi dan akan melihat pengekangan kebijakan lain, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Kami akan segera menyelesaikan semua masalah itu," kata Hipkins pada program pagi kedua di AM Show. "Dalam beberapa minggu ke depan Anda akan melihat cukup banyak kejelasan di sekitar kita tentang penentuan prioritas."

Hipkins memiliki jalan yang sulit di depan dengan Partai Buruh membuntuti oposisi dalam jajak pendapat dan negara itu diperkirakan akan jatuh ke dalam resesi pada kuartal berikutnya sebelum pemilihan umum pada 14 Oktober, tetapi dia melihat sisi baiknya.

"Saya sangat optimis, saya mendapat banyak dukungan. Dan saya pikir Selandia Baru memberi saya sidang yang adil," kata Hipkins dalam program tersebut.

Buruh telah mengejar sejumlah kebijakan yang tidak populer atau dianggap mahal oleh banyak pemilih, termasuk usulan penggabungan stasiun radio dan televisi milik negara dan perombakan kepemilikan infrastruktur air negara.

Hipkins diperkirakan akan dilantik sebagai perdana menteri pada Rabu setelah Ardern secara resmi mengundurkan diri.