JAKARTA - Ron Klain, kepala staf Gedung Putih Presiden Joe Biden, berencana untuk meninggalkan jabatannya dalam beberapa minggu mendatang, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada hari Sabtu, saat pergantian besar penjaga.

Klain telah memberi tahu Biden tentang rencananya, kata sumber itu, membenarkan cerita New York Times yang mengatakan bahwa pembantu yang telah lama menjabat itu kemungkinan akan pergi setelah pidato kenegaraan presiden pada 7 Februari.

Klain, 61, memiliki sejarah panjang di Gedung Putih, pernah menjabat sebagai kepala staf mantan Wakil Presiden Al Gore dan Biden ketika dia menjadi wakil presiden di bawah Presiden Barack Obama.

Kepergiannya bersamaan saat Biden bersiap untuk menyatakan niatnya untuk mencari masa jabatan empat tahun kedua pada tahun 2024, sebuah pengumuman yang diantisipasi setelah pidato kenegaraan.

The Times mengutip daftar panjang calon penerus Klain: Sekretaris Buruh Marty Walsh; mantan Gubernur Delaware Jack Markell; Penasihat senior Biden Anita Dunn, penasihat presiden Steve Richetti, mantan koordinator pandemi Jeff Zients dan penasihat kebijakan dalam negeri Susan Rice, bersama dengan Menteri Pertanian Tom Vilsack.

Berita itu tersiar saat Biden menghabiskan akhir pekan di rumahnya di Pantai Rehoboth, Delaware.

Posisi kepala staf adalah salah satu yang paling penting di Gedung Putih, pejabat politik senior yang bertanggung jawab mengarahkan agenda kebijakan presiden dan memastikan anggota staf yang tepat dipekerjakan.

Pekerjaan tersebut dapat memiliki tingkat kejenuhan yang tinggi karena hari-hari yang panjang menumpuk. Masa jabatan Klain relatif lama. Pendahulu Biden, Donald Trump dari Partai Republik, membakar empat kepala staf dalam empat tahun termasuk yang pertama, Reince Priebus, yang bertahan selama 192 hari.