JAKARTA - Bos mafia Matteo Messina Denaro ditahan pada hari Rabu di penjara dengan keamanan tinggi di Italia tengah, tunduk pada pembatasan khusus yang diterapkan pada tahanan paling berbahaya di negara itu.

"Saya tidak memiliki catatan kriminal," kata Messina Denaro, yang ditangkap pada Senin setelah 30 tahun dalam pelarian, kepada penjaga penjara ketika dia dimasukkan ke penjara Costarelle dekat kota L`Aquila, lapor media Italia.

Messina Denaro dijatuhi hukuman in absentia dengan hukuman seumur hidup untuk serangkaian kejahatan, termasuk perannya dalam pembunuhan jaksa anti-mafia Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino tahun 1992, pembunuhan yang mengejutkan bangsa dan memicu tindakan keras terhadap Cosa Nostra, mafia Sisilia.

Dia akan menjadi salah satu dari sekitar 160 tahanan di Costarelle, yang dibuka pada 1990-an dan merupakan penjara keamanan maksimum Italia terbesar. Penjara itu sebelumnya menampung mafia termasuk Raffaele Cutolo dan Leoluca Bagarella.

Messina Denaro, yang memiliki selera pakaian dan mobil mahal, akan tunduk pada aturan "41 bis", rezim isolasi ketat yang dirancang untuk mencegah tersangka menjalankan kelompok kriminal dari balik jeruji besi.

Tahanan ditahan sendiri di sel kecil, dengan pengawasan video yang beroperasi setiap saat.

PASIEN KANKER
Messina Denaro menderita kanker dan perawatannya diperkirakan akan dilanjutkan di sebuah rumah sakit di L`Aquila, sebuah kota kecil di wilayah pegunungan Abruzzo. Dia kemungkinan besar akan diterbangkan kembali ke Sisilia saat diminta untuk hadir di pengadilan.

Polisi pada hari Selasa menemukan apartemen tempat Messina Denaro tinggal selama beberapa bulan terakhir dengan nama samaran Andrea Bonafede.

Apartemen itu berada di sebuah bangunan sederhana di dekat pusat Campobello di Mazara, di provinsi Trapani Sisilia barat, hanya beberapa kilometer dari kota asal Messina Denaro di Castelvetrano.

Tempat persembunyian kedua ditemukan di dekatnya pada hari Rabu, kata sumber polisi.

Jaksa mengatakan Messina Denaro adalah salah satu tokoh terkemuka di Cosa Nostra tetapi lebih memilih untuk tetap berada di wilayahnya sendiri dan bukan "bos dari bos" seperti mendiang Salvatore "Toto" Riina.

Riina, ditangkap pada tahun 1993 setelah lebih dari dua dekade dalam pelarian, meninggal di penjara di kota utara Parma pada tahun 2017.