• News

15 Januari Hari Dharma Samudera, Kisah Heroik Yos Sudarso di Pertempuran Laut Aru

Tri Umardini | Minggu, 15/01/2023 07:05 WIB
15 Januari Hari Dharma Samudera, Kisah Heroik Yos Sudarso di Pertempuran Laut Aru 15 Januari Hari Dharma Samudera, Kisah Heroik Yos Sudarso yang Gugur di Pertempuran Laut Aru. (FOTO: KRI MTB MATJAN TUTUL)

JAKARTA - Hari Dharma Samudera diperingati pada tanggal 15 Januari setiap tahun.

Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi TNI Angkatan Laut.

Hari Dharma Samudera diperingati untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan yang gugur dalam berbagai pertempuran di laut, khususnya pertempuran Laut Aru.

** Sejarah Hari Dharma Samudera

Dikutip dari berbagai sumber, pertempuran yang terjadi di Laut Arafuru tersebut terjadi pada 15 Januari 1962.

Peristiwa bersejarah ini sangat penting dan berarti bagi bangsa Indonesia karena berkaitan dengan upaya pembebasan Irian Barat.

Pada saat itu, kapal cepat torpedo RI Macan Tutul, RI Macan Kumbang dan RI Harimau mengemban tugas infiltrasi mendaratkan pasukan di Kaimana.

Hal ini merupakan langkah awal dari Tri Komando Rakyat (Trikora) yang tujuan utamanya adalah membebaskan Irian Barat dari Belanda.

Saat akan kembali ke pangkalan, posisinya kapal-kapal tersebut diketahui musuh.

Armada tempur Belanda pun terus mengejar dan menyerang ketiga kapal itu.

Di tengah situasi genting dengan kekuatan yang tidak seimbang, Komodor Yos Sudarso yang berada di RI Macan Tutul mengambil alih komando dengan melakukan manuver sehingga serangan tertuju pada RI Macan Tutul.

RI Macan Kumbang dan RI Harimau berhasil selamat dari serangan. Sementara RI Macan Tutul menjadi korban dalam serangan itu.

Ketika dentuman tembakan meriam melayang di udara, Yos Sudarso menyerukan pesan yang berbunyi "Kobarkan semangat pertempuran".

Tembakan yang dilayangkan kapal Belanda itu mengenai kamar penyimpanan mesiu RI Macan Tutul sehingga menyebabkan kapal tersebut tenggelam dan diikuti dengan gugurnya Komodor Yos Sudarso dan pasukannya pada 15 Januari 1962.

Pengorbanan para pahlawan samudera ini berhasil mengobarkan sentimen nasional untuk segera mengembalikan Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi dan berhasil diwujudkan pada 1 Mei 1963.

Sejarah Hari Dharma Samudera bermula ketika Belanda melanggar perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) dan menolak untuk menyerahkan Irian Barat (Papua) kepada Indonesia.

Hal itu membuat Indonesia mulai melancarkan operasi senyap atau operasi rahasia dengan mengirimkan pasukan ke Irian Barat.

Sebanyak 3 Kapal Republik Indonesia (KRI) yang dilibatkan dalam operasi rahasia untuk mengintai kekuatan armada Belanda yang ada disekitar Irian Barat. Ketiga Kapal Republik Indonesia tersebut yaitu:

KRI Macan Tutul
KRI Macan Kumbang
KRI Harimau.

Misi rahasia tersebut diberi nama STC-9 (Satuan Tugas Khusus 9 Januari). Misi ini bertugas di bawah komando Kolonel (Laut) Sudomo.

** Pertempuran Laut Aru 15 Januari 1962

Pada tanggal 15 Januari 1962 menjadi awal mula pertempuran di Laut Aru yang menjadi sejarah Hari Dharma Samudera.

Saat menjalankan misinya, ketiga RI tersebut semakin dekat ke Irian Barat, namun sayangnya keberadaannya diketahui oleh Belanda. Pertempuran pun terjadi antara Angkatan Laut Indonesia dengan Belanda.

Melansir situs Kebudayaan Kemdikbud, ketiga KRI itu berpapasan dengan kapal perang Belanda dan pesawat tempurnya sehingga terjadi penyerangan terhadap ketiga kapal tersebut.

Peristiwa ini sangat heroik sebab kala itu kekuatan Angkatan Laut Indonesia tidak seimbang dengan kekuatan Belanda.

Ketika ada perintah dari Komodor Yos Sudarso untuk kembali dan berbelok, namun KRI Macan Tutul macet dan berputar.

Hal ini membuat Belanda mengira KRI Macan Tutul hendak menyerang mereka, sehingga mereka menembak kapal KRI Macan Tutul.

Sebelum tembakan mengenai kapal, Komodor Yos Sudarso mengeluarkan perintah yang terkenal "Kobarkan Semangat Pertempuran".

Yos Sudarso beserta awak kapal yang berada di KRI Macan Tutul menjadi korban. Mereka gugur dalam tugas negara.

Setelah peristiwa itu, pertempuran laut antara Indonesia dan Belanda tidak pernah terjadi lagi. Hal ini dikarenakan masyarakat Irian Barat memilih bergabung dengan Indonesia.

Pertempuran di Laut Aru tersebut menjadi peristiwa heroik yang bersejarah bagi bangsa Indonesia yang kemudian menjadi sejarah Hari Dharma Samudera. Dan diperingati setiap tahunnya pada tanggal 15 Januari sebagai Hari Dharma Samudera. (*)