• News

Polana: Airnav Bersiap Hadapi Pertumbuhan Penerbangan di tahun 2023

Yahya Sukamdani | Sabtu, 31/12/2022 16:43 WIB
Polana: Airnav Bersiap Hadapi Pertumbuhan Penerbangan di tahun 2023 Air Traffic Controll Perum LPPNPI. Foto: airnav

TANGERANG – Direktur Utama Perum Lembaga Pelayanan Penyelenggaraan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia Polana B. Pramesti mengungkapkan di tahun 2022 banyak catatan positif bagi dunia penerbangan, dan akan bersiap menghadapi perubahan cepat di tahun 2023.

“Di tahun 2022, jumlah penerbangan di Indonesia kian mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak dilanda pandemic,” kata Polana melalui keterangan tertulis yang diterima katakini.com di Jakarta, Sabtu (31/12/2022).

Tercatat AirNav melayani 1,3 juta lebih penerbangan, dimana penerbangan Domestik mengalami kenaikan sebesar 14% bila dibandingkan 2021 dan 8% bila dibandingkan 2020.

Sedangkan untuk penerbangan Internasional mengalami kenaikan sebesar 103% bila dibandingkan 2021 dan 18% bila dibandingkan 2020.

Hal yang sama terjadi pula untuk penerbangan lintas-negara (over flying) yaitu meningkat sebesar 70% bila dibandingkan 2021 dan 47% bila dibandingkan 2020.

“AirNav sangat bersyukur atas pertumbuhan jumlah penerbangan yang terjadi sejak awal 2022, hal ini disebabkan antara lain karena pelonggaran kebijakan penerbangan baik di dalam maupun luar negeri, tingkat pertumbuhan angka penderita Covid-19 yang semakin melandai, serta meningkatnya jumlah orang yang sudah divaksinasi, alhamdulillah penerbangan membaik dan pariwisata mulai bangkit,” kata Polana.

Polana juga bersyukur bahwa tingkat Keselamatan Penerbangan dapat dijaga dengan baik sepanjang tahun 2022.

AirNav mampu mempertahankan kinerja layanan keselamatan penerbangan, dimana sepanjang tahun 2022 tercatat total 5.535 kejadian keselamatan dari 1,3 juta lebih penerbangan yang dilayani.

Kejadian tersebut bervariasi dari yang tingkat bahaya (hazard) sebanyak 5.383, Insiden sebanyak 107, Insiden Serius 39, dan Kecelakaan sebanyak 6.

Kejadian keselamatan yang paling banyak terjadi adalah kasus Go-around sebanyak 2.460 kali, yaitu dimana pesawat yang hendak landing mendadak harus terbang lagi, disebabkan banyak faktor antara lain angin kencang, cuaca buruk, hingga ada hewan yang melintas di landasan.

Lebih lanjut, Polana menyebutkan bahwa salah satu milestone penting di Tahun 2022, yaitu AirNav mendapatkan amanah untuk mengelola FIR Indonesia di atas kawasan Natuna dan Tanjung Pinang, yang selama ini dikelola oleh Singapura, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2022 tentang Pengesahan Persetujuan Flight Information Region (FIR) Indonesia dan Singapura.

AirNav Indonesia juga memiliki beberapa inovasi operasional di tahun 2022, yang mendukung efisiensi bagi maskapai penerbangan dan mengurangi emisi gas karbon. Diantaranya adalah prosedur Performance Based Navigation (PBN) untuk penerbangan domestik, dan User Preferred Route (UPR) untuk penerbangan internasional, yang berhasil menyumbang pengurangan gas emisi karbon sebanyak 102 ton/tahun, dan dapat menghemat bahan bakar pesawat sekitar 10,5 M/tahun.

Selain membenahi inovasi operasional dan kinerja keselamatan penerbangan, AirNav juga membenahi kualitas SDM perusahaan yang tersebar di lebih dari 290 cabang dan unit di seluruh Nusantara.

“Saat ini AirNav memiliki 4800an karyawan, 60% nya adalah pegawai operasional, dan 40% nya adalah pegawai administrasi dan manajerial, aset terbesar kami berada pada komposisi SDM, mayoritas masih tergolong milenial, generasi muda penerus bangsa yang dapat diandalkan, menjadikan mereka bibit unggul yang bisa bersaing dengan dunia internasional” ujarnya.

Di tahun 2022, AirNav juga dipercaya dan mendapat izin dari Pemerintah untuk mengelola Training Center secara mandiri, yang dapat secara resmi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi personil navigasi penerbangan.

Lebih lanjut Polana menyatakan, dengan adanya sertifikasi 143, AirNav dapat menyelenggarakan sejumlah pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan tenaga pengajar internal.

Selain itu AirNav juga bekerjasama dengan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDM), untuk lebih meningkatkan kualitas pengembangan SDM dibidang penerbangan. Kerjasama ini meliputi antara lain, pertukaran data dan informasi terkait pengembangan SDM, penyelenggaraan pelatihan, pemanfaatan tenaga ahli dan pengajar, sarana dan prasarana, program magang, serta riset dan penelitian SDM.

Kenaikan jumlah penerbangan di tahun 2022 juga berdampak positif bagi kinerja AirNav secara korporasi, terbukti dengan berbagai penghargaan dan Award yang didapat. Diantaranya ada Top BUMN Award 2022 di bidang Solvability & Liquidity Ratio dari Bisnis Indonesia, Penganugerahan tingkat INFORMATIF dalam Keterbukaan Informasi Badan Publik oleh Komisi Informasi Pusat (KPI), Top Financial Performance & Aviation Services dari Warta Ekonomi, Safety Excellent Award 2022 dari First Indonesia Magazine, Top GRC Award 2022 dari Majalah Top Business, Human Capital on Resilience Excellence Award dari First Indonesia Magazine, Penghargaan Operasional dari Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, Penghargaan Silver Award untuk Laporan Sustainability Report 2022, serta Juara 2 dalam Strategi Komunikasi Social Media & Corporate Campaign dalam ajang BCOMSS Kementerian BUMN.

Selain peghargaan di dalam negeri, AirNav juga melakukan berbagai sinergi dan kolaborasi yang baik dengan lembaga – lembaga ternama Internasional, antara lain kerjasama dengan IATA (International Air Transport Association) dan Airservices Australia, untuk lebih meningkatkan standar operasional dan keselamatan navigasi penerbangan di Indonesia yang setara dengan level internasional.

FOLLOW US