• Kesra

Hutan Kawasan Leuser Rusak, RAN Sebut Merek Nestle Gagal

Ananda Nurrahman | Sabtu, 24/12/2022 08:56 WIB
Hutan Kawasan Leuser Rusak, RAN Sebut Merek Nestle Gagal Dokumentasikan perusakan sekitar 2.224 hektar hutan hujan yang terus terjadi di dalam konsesi PT. Nia Yulided Bersaudara (PT.NYB) hingga September 2022 (Foto: RAN)

Jakarta - Rainforest Action Network (RAN) mendokumentasikan perusakan sekitar 2.224 hektar hutan hujan yang terus terjadi di dalam konsesi PT. Nia Yulided Bersaudara (PT.NYB) hingga September 2022.

Aktivitas penebangan dan perluasan perkebunan kelapa sawit di dalam area konsesi PT.NYB telah mengurangi luas hutan dari 4.873 hektar pada tahun 2016 menjadi 2.664 hektar pada Oktober 2022.

Gemma Tillack, Direktur Kebijakan Hutan RAN mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa selama lima tahun merek-merek besar seperti Nestlé dan Colgate Palmolive telah gagal menghentikan deforestasi yang dilakukan oleh perusahaan kelapa sawit di bawah pengawasan mereka.

"Merek-merek ini serta perusahaan pedagang minyak sawit seperti Wilmar dan Golden Agri Resources harus segera turun tangan untuk menghentikan deforestasi oleh produsen nakal, dan berinvestasi dalam program perlindungan hutan hujan dataran rendah yang tersisa di Kawasan
 Ekosistem Leuser dari ekspansi kelapa sawit," ujar Gemma.

Selama bertahun-tahun, menurut Gemma dalam siaran persnya, perusahaan merek besar dunia seperti Nestlé, Colgate Palmolive, PepsiCo, Nissin Foods dan perusahaan pedagang minyak sawit seperti Wilmar, Golden Agri Resources, Sime Darby, ADM dan Bunge Loders Croklaan.

Mereka  menghindari keterlibatan mereka untuk menghentikan kerusakan hutan yang disebabkan oleh PT. NYB, karena belum memasok tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke pabrik dalam rantai pasok mereka.

Sekarang, setelah lebih dari 5 tahun dengan ribuan hektar hutan dihancurkan untuk menanam bibit kelapa sawit perusahaan milik menantu mantan pejabat Gubernur Aceh, Tarmizi Abdul Karim ini mulai mengeruk keuntungan dengan menjual TBS ke pabrik minyak sawit yang memasok kepada perusahaan pedagang minyak sawit dan perusahaan merek. 
 

Penyidik lapangan RAN telah mendokumentasikan bukti-bukti bahwa kebun sawit PT. NYB kini telah panen dan dibeli oleh Usaha Dagang (UD) Makmur Jaya.

Ini adalah  sebuah usaha ram sawit yang mengangkut TBS dari titik pengumpulan TBS di perkebunan PT.NYB untuk dijual ke pabrik pengolahan minyak sawit PT. Bumi Sama Ganda (PT.BSG).

Pabrik ini masuk kedalam daftar pemasok minyak sawit ke Nestlé, Colgate Palmolive, PepsiCo, Nissin Foods dan pedagang besar termasuk Wilmar, Golden Agri Resources, Sime Darby, ADM dan Bunge Loders Croklaan.

RAN menuntut agar Nestlé, Colgate Palmolive, PepsiCo, Nissin Foods harus segera berhenti membeli minyak sawit dari PT. NYB maupun PT. BSG serta para perusahaan dagang pedagang minyak sawit yang gagal membersihkan rantai pasok sawitnya dari deforestasi di Kawasan Ekosistem Leuser.

Aksi nyata dan investasi perlu dikerahkan oleh perusahaan-perusahaan ini, untuk memastikan hutan hujan dataran rendah terakhir di Aceh Timur, tempat spesies satwa kunci yang dilindungi dan terancam punah seperti gajah Sumatera tetap terjaga.

Aceh Timur merupakan salah satu dari sembilan kabupaten prioritas yang berada di garda depan ekspansi perkebunan kelapa sawit di Aceh. Hingga saat ini, hanya PepsiCo dan Unilever yang memiliki komitmen untuk berinvestasi dalam program tingkat lanskap di Aceh Timur.

FOLLOW US