• News

Bantu Infrastruktur Ukraina, Pertama Kalinya AS Kirim Peralatan Listrik

Yati Maulana | Selasa, 13/12/2022 20:01 WIB
Bantu Infrastruktur Ukraina, Pertama Kalinya AS Kirim Peralatan Listrik Pemandangan menunjukkan bangunan apartemen tanpa listrik di Odesa, Ukraina 10 Desember 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Amerika Serikat mengirimkan bagian pertama dari bantuan peralatan listriknya ke Ukraina, kata pejabat AS pada Senin, saat Washington bekerja untuk mendukung infrastruktur energi negara itu melawan serangan intensif dari Rusia.

Tahap pertama adalah peralatan listrik senilai sekitar $13 juta, kata salah seorang pejabat. Sumber lain yang mengetahui masalah ini mengatakan dua pesawat lagi yang memuat peralatan akan berangkat dari Amerika Serikat minggu ini.

Rusia telah melakukan serangan luas terhadap infrastruktur transmisi dan pemanas listrik Ukraina sejak Oktober, dalam apa yang dikatakan Kyiv dan sekutunya sebagai kampanye yang disengaja untuk membahayakan warga sipil.

Amerika Serikat dan sekutu Barat telah memberi Ukraina dana dan peralatan untuk meningkatkan ketahanan energi Kyiv. Serangan Rusia baru-baru ini telah membuat jutaan orang dalam kegelapan dan tanpa pemanasan di tengah suhu di bawah nol.

Rusia "sengaja mencoba membekukan warga Ukraina sampai mati saat kita memasuki musim dingin", kata seorang pejabat senior AS. "Strategi kami saat ini adalah membantu Ukraina melindungi dirinya dari serangan yang disengaja terhadap infrastruktur energi sipil karena ini bisa menjadi bencana kemanusiaan."

Pejabat AS lainnya mengatakan peralatan itu berangkat dari pangkalan militer AS. Tahap pertama adalah bagian dari bantuan $53 juta yang diumumkan bulan lalu, setelah Ukraina mengatakan membutuhkan trafo dan generator serta sistem pertahanan udara.

Wakil Sekretaris Energi AS David Turk bertemu dengan pejabat dari perusahaan minyak dan gas Kamis lalu untuk mencari cara untuk mendukung ketahanan energi Ukraina.

Pemadaman listrik semakin sering terjadi dan pemerintah mengimbau masyarakat untuk menghemat energi dengan mengurangi penggunaan peralatan rumah tangga.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akhir bulan lalu menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba memecah belah koalisi Barat dan memaksanya meninggalkan Ukraina dengan membekukan dan membuat warga Ukraina kelaparan dan menaikkan biaya energi secara global. Dia menambahkan strategi itu tidak akan berhasil.

Rusia menyebut invasi ke Ukraina sebagai "operasi khusus".

FOLLOW US