• Bisnis

Serapan Karbon Indonesia Dibanderol USD30 per Ton

Budi Wiryawan | Selasa, 13/12/2022 14:15 WIB
Serapan Karbon Indonesia Dibanderol USD30 per Ton Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (foto: detik.com)

JAKARTA - Hasil serapan karbon di Indonesia dihargai menjadi USD30 per ton. Kenaikan harga karbon tersebut bisa mendatangkan keuntungan untuk masyarakat pesisir asal bisa menjaga kelestarian lingkungan.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, kawasan pesisir mempunyai potensi yang besar dalam menyerap emisi karbon.

"Sekarang kalau kita lihat harga karbon 1 ton untuk di Indonesia itu sudah mencapai USD30 dolar," ujar Bahlil, Selasa (13/12/2022).

Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia sebagai negara dengan garis pantai yang terpanjang di dunia bisa mendatangkan keuntungan dari hasil karbon trading yang disepakati oleh negara maju sebagai upaya menekan emisi gas buang.

Akan tetapi hal tersebut bisa dicapai asal masyarakat pesisir mampu menjaga terumbu karang dan menanam mangrove untuk bisa menyerap karbon lebih banyak.

"Kalau kita bicara tentang ekonomi hijau, salah satu penyerap karbon terbesar melalui mangrove dan terumbu karang karang, dulu kalau kita berbicara tentang potensi ekonomi selalu orang bicara tentang Berapa banyak kayu dan berapa banyak tambang," sambung Bahlil Lahadalia.

Menurutnya sumber daya mineral akan habis pada waktu jika terus digarap. Oleh sebab itu saat ini pemerintah ngotot untuk mengejar potensi ekonomi hijau salah satunya melalui Karbon trading.

"Nikel dalam kurun waktu tertentu akan selesai seiring waktu berjalan, tetapi pesisir pantai mangrove karang ikan Insya Allah selama-lamanya kalau mampu kita pelihara dengan baik," lanjutnya.

Oleh karena itu pada peringatan hari Nusantara tersebut Bahlil juga menyelipkan pesan kepada masyarakat pesisir untuk menjaga kelestarian lingkungan di pesisir pantai untuk bisa meraih keuntungan dari potensi ekonomi hijau.

"Kemarin waktu di G20 kita bicarakan untuk bagaimana mendorong agar masyarakat setempat bisa mendapatkan hasil yang maksimal (dari perdagangan karbon), jadi saya titip bapak ibu semua bukan untuk kita, tapi untuk anak cucu kita," kata Bahlil.

"Karang-karang jangan dibom-bom saja, saya sudah tahu ini kelakuan keluarga-keluarga punya cara dalam menangkap ikan," pungkasnya.

FOLLOW US