• Kabar Pertanian

Tingkatkan Kompetensi Petani, Kementan Lakukan Magang dan Sertifikasi Profesi

Asrul | Senin, 12/12/2022 21:06 WIB
Tingkatkan Kompetensi Petani, Kementan Lakukan Magang dan Sertifikasi Profesi Kegiatan evaluasi pelaksanaan pascapelatihan dan magang Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) tahun 2022 dan evaluasi penyelenggaraan sertifikasi profesi pertanian tahun 2022. (Foto: Kementan)

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan evaluasi pelaksanaan pascapelatihan dan magang Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) tahun 2022 dan evaluasi penyelenggaraan sertifikasi profesi pertanian tahun 2022.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan pembangunan pertanian ke depan.

"Arah pembangunan pertanian akan semakin maksimal jika didukung dengan SDM yang memadai. Oleh karena itu, kualitas dan kapasitas SDM pertanian terus kita tingkatkan untuk mendukung hal tersebut," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyululuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menuturkan tentang pentingnya peran petani muda yang bersertifikasi.

"Kementan akan terus berupaya melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang bersertifikasi untuk menghadapi tantangan global. Tentunya hal ini berdampak sosial dan ekonomi juga bagi masyarakat petani Indonesia," kata Dedi.

Terpisah, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati dalam arahannya saat membuka pertemuan Evaluasi Pasca Magang Program READSI dan Evaluasi Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Pertanian Tahun 2022 mengatakan, sertifikasi menjadi hal penting dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian.

"Dalam meningkatkan kapabilitas SDM ternyata tidak cukup melalui pelatihan, bimbingan teknis dan magang saja, namun juga perlu dilakukan sertifikasi dari suatu kompetensi," ucap Leli.

Leli juga menyampaikan bahwa sertifikasi menjadi tujuan akhir karena pemberdayaan yang dilakukan tidak hanya penyuluh, tetapi juga stakeholder, petani milenial maupun seluruh insan pertanian.

"Karena dalam menuju dibutuhkan SDM andal yang memiliki sertifikasi terhadap kompetensi yang dimiliki. Tentunya ini berkaitan dengan program yang dimiliki READSI," tutur Leli.

Sehubungan dengan berakhirnya kegiatan magang petani yang dilaksanakan di Provinsi Bali pada 26 September - 9 Oktober 2022 serta hasil pendampingan P4S PMK Bali ke wilayah binaan Program READSI yang dilaksanakan pada awal November 2022 perlu dilakukan evaluasi.

"Pelaksanaan pelatihan magang diharapkan dapat dilakukan evaluasi apakah pelatihan yang telah dilaksanakan perlu mendapat penyempurnaan, dan manfaat dan memberikan outcome atau dampak bagi kesejahteraan petani," ucap Leli.

Leli menambahkan, saat ini READSI telah masuk di tahun ke-4. Oleh karena itu untuk melengkapi evaluasi ini dibutuhkan data detail yang disinkronkan dengan hasil Annual Outcome Survey (AOS) yang dibuat oleh READSI.

"Begitupun juga dengan program Magang bagi para Petani menjadi program spektakuler. Dari hasil pelaksanaan magang maka petani dapat membangun networking dan inovasi yang dapat di implementasikan di wilayah Petani lokasi READSI," sambungnya.

Selanjutnya, dia menyampaikan bahwa untuk sekolah-sekolah kejuruan saat ini sudah memprogramkan sertifikasi. Hal ini menjadi bobot lebih dalam memasuki dunia usaha dan dunia industri. Begitu pula di wilayah program READSI.

"Untuk itu diperlukan kerjasama dengan LSP (lembaga sertifikasi profesi). Sertifikasi merupakan Ultimate Goal bagi anak-anak kita dalam memasuki dunia usaha dan dunia industri," ucap Leli.

Ke depan, Leli berharap, petani yang telah melakukan magang akan dilakukan sertifikasi khususnya mengenai Hydroponik, sehingga dapat menyebarluaskan ilmunya kepada petani lainnya.

FOLLOW US