• Kabar Pertanian

Kementan: Kalau Petani Ingin Untung Berwirausaha

Asrul | Rabu, 23/11/2022 16:25 WIB
Kementan: Kalau Petani Ingin Untung Berwirausaha Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi

Jakarta - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, kalau petani ingin untung harus berani membangun agribisnis melalui wirausaha pertanian.

Demikian disampaikan Dedi pada acara Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Volume IV 2022, dengan tema Wirausaha Pertanian, yang digelar Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi, Bogor, Selasa (22/11).

"Tujuan dari pelatihan ini adalah kita ingin mengarahkan kepada petani bahwa kalau petani ingin untung harus berbisnis, harus membangun agrisbisnis melalui wirausaha pertanian," kata Dedi.

Dedi menjelaskan, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) sedang melakukan transformasi dari pertanian yang hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga, dan tetangga, menjadi ladang menghasilkan keuntungan.

"Yang kita ingin bangun adalah wirausaha pertanian karena wirausaha pertanianlah yang akan menjamin keberlangsungan pembangunan pertanian ke depan," tegas Dedi.

Dedi juga menanggapi soal rasio kewirausahaan Indonesia yang pada tahun 2022 baru mencapai 3,47 persen, jauh di bawah negara maju yang kategori rasio kewirausahaan minimal 12 persen dari populasi.

"Salah satu indikator keberhasilan suatu negara kalau rasio pengusahanya tinggi. Kita memang termasuk rendah makanya pembangunan pertanian juga harus kita genjot terus," kata Dedi.

Dedi menuturkan bahwa agen pembangunan pertanian ternyata bukan petani, melaikan petani pengusaha. Karena itu, Kementan akan terus meningkatkan rasio kewirausahaan di sektor pertanian.

"Kalau petani saja dia hanya gerak di onfarm keuntungannya kecil. Tapi, kalau petani penguasah dia masuk ke onfarm, masuk di hilir, masuk di olahan, masuk di kemasan. Jadi, keuntungannya besar," imbuh Dedi.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo meyakini bahwa jika pemuda dan pemudi sudah turun tangan mengambil peran di sektor pertanian, maka 50 persoalan bangsa dan negara, termasuk kemiskinan akan selesai.

"Karena itu, saya berharap 1 juta orang ini akan menjadi kekuatan baru bagi bangsa yang akan menjaga 273 juta jiwa Indonesia," tegas Mentan Syahrul saat membuka pelatihan ini.

Mantan gubernur dua periode Sulawesi Selatan itu mengatakan bahwa menjadi petani atau menggerakkan pertanian itu sama dengan memastikan diri sendiri keren dan tidak miskin.

"Jadi, menjadi petani pasti keren dan menjadi petani pasti tidak miskin. Kenapa? karena aku bercocok tanam. Kamu dilatih hari ini dan satu bulan ke depan harus ada implementasinya," tutur Mentan Syahrul.

Menurut Mentan, peningkatan pendapatan di sektor pertanian akan terdongkrak melalui pengembangan agribisnis. Untuk itu, pertanian konvensional harus bertransformasi menjadi agribisnis yang menguntungkan.

"Pertanian itu kamu bisa bisniskan melakukan kerja mulai dari budidaya. Budidaya itu polybagkan di halaman rumah satu meter sudah bisa menghasilkan uang. Jadi, jangan berpikir pertanian harus punya 10 hektare," kata Mentan Syahrul.

FOLLOW US