JAKARTA - Ketua Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (FKP4S), Andi Burhan Badurahman mengatakan pemerintah tidak perlu impor beras karena cadangan beras yang ada di masyarakat masih cukup.
Hal ini disampaikan merespons rencana pemerintah untuk mengimpor beras, dalam rangka memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di Perusahaan Umum (Perum) Bulog.
"Tidak perlu Impor beras. Walaupun cadangan beras di Bulog menipis, cadangan beras di masyarakat masih banyak," tegaskan Andi.
Solusinya agar tidak impor adalah dengan menerapkan pertanian presisi dan regeneratif perlu di terapkan.
"Saat ini petani perlu didorong untuk menerapkan sistem pertanian modern berbasis teknologi dan juga pertanian regeneratif yang mengimplementasikan penggunaan bahan organik yang bersahabat dengan lingkungan," terangnya.
Sebagai informasi, data luas panen dan produksi padi yang dirilis BPS pada Oktober 2022, total luas panen padi 2022 diperkirakan mencapai 10,61 juta hektar atau naik 1,87 persen dari 2021.
Dari luas panen tersebut, diperkirakan total produksi padi mencapai 55,67 juta ton gabah, meningkat 2,31 persen dari 2021.