• News

MUI Gelar Seminar Solidaritas untuk Palestina dan Dunia Islam

Yahya Sukamdani | Kamis, 01/12/2022 05:07 WIB
MUI Gelar Seminar Solidaritas untuk Palestina dan Dunia Islam Seminar solidaritas untuk Palestina dan dunia Islam yang digelar oleh MUI, Rabu (30/11/2022). Foto: republika

JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar seminar internasional dengan tema Menggalang Solidaritas untuk Palestina dan Dunia Islam, Rabu (30/11/2022).

Seminar ini diadakan dalam rangka memperingati Bulan Solidaritas untuk Bangsa Palestina dan Dunia Islam.

Ketua Panitia Amirah Nahrawi menyampaikan, solidaritas pada Palestina harus berbentuk nyata yang salah satunya adalah dengan mendukung pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron, Palestina

Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan dalam sambutannya menyampaikan harapan krisis global tidak menggeser perhatian masyarakat dunia terhadap krisis di Palestina, terhadap nasib bangsa Palestina yang hingga abad 21 ini masih hidup di bawah penjajahan otoritas zionis Israel.

Menurutnya tekad membantu bangsa Palestina ini merupakan tekad bangsa Indonesia.

"Kebutuhan biaya Rp 80 miliar itu kecil, apalagi sekarang sudah terkumpul Rp 27 miliar," kata Amirsyah.

MUI terus mendorong dan mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk membantu bangsa Palestina. "Kita juga mendoakan bangsa Palestina dan mendoakan tersebut sudah menjadi amalan seluruh bangsa Indonesia. Sekarang bangsa Palestina membutuhkan bantuan kemanusiaan, mari kita melaksanakan diplomasi kemanusiaan untuk saudara-saudara kita Bangsa Palestina. MUI siap dalam memfasilitasi penyaluran donasi dari seluruh bangsa Indonesia kepada bangsa Palestina," jelasnya.

Senior Vice President for Islamic Ecosystems Solution BSI Muhammad Syukron Habibi dalam kesempatan tersebut menyampaikan selamat kepada MUI yang terus bersemangat dalam misi perdamaian dan kemanusiaannya. Ia juga menyatakan kesiapan BSI untuk mendukung berbagai kegiatan MUI

Seminar internasional dibuka oleh Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI, Duta Besar Bunyan Saptomo selaku moderator.

Dia menyatakan kegiatan ini sesuai dengan maksud dan tujuannya yakni untuk menggalang solidaritas untuk bangsa Palestina dan dunia Islam.

Duta Besar Muhsin Syihab dalam presentasinya antara lain menyampaikan posisi dasar Indonesia terkait isu Palestina.

Bagi Indonesia isu ini merupakan mandat konstitusi yang mengamanahkan bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan.

"Jika kita tidak membantu Palestina maka kita secara hakiki telah menghianati Konstitusi kita," ujar Muhsin.

Digarisbawahi pula bahwa Indonesia selalu mendorong solusi komprehensif melalui perundingan multilateral yang kredibel untuk two-state solution sesuai parameter internasional.

Disayangkan, berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini sejak Camp David 1 (1979) hingga Abraham Accord (2021) sebanyak minimal 13 kali belum juga menghasilkan solusi damai yang permanen bagi bangsa Palestina.

Komitmen Indonesia bagi Palestina intinya adalah melalui empat jalur yakni politik, kemanusiaan, bantuan lain, dan rekonsiliasi.

Melalui jalur politik, Indonesia sejak awal proklamasi kemerdekaan Palestina pada November 1988 telah mengakui kemerdekaan Palestina. Indonesia juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB dan terus menyuarakan isu Palestina di PBB dan forum lain seperti OKI dan GNB.

Dalam jalur kemanusiaan, bantuan kemanusiaan Indonesia bagi bangsa Palestina disalurkan secara bilateral maupun melalui Lembaga multilateral seperti pada tahun 2020 melalui UNRWA (800 ribu dolar AS) dan ICRC (500 ribu dolar AS).

Sedangkan pada jalur bantuan lain Indonesia telah menetapkan zero tariff bagi produk ekspor Palestina, mendukung proyek kemanusiaan pembangunan RS Indonesia di Hebron, dan perluasan Rumah Sakit Indonesia Indonesia di Gaza serta perbaikan beberapa bangunan sekolah. 

Untuk jalur mendukung rekonsiliasi Palestina, Indonesia terus mendorong dan senantiasa siap mendukung rekonsiliasi internal antar faksi di Palestina, seraya menekankan bahwa isu Palestina bukan merupakan isu agama, melainkan soal keadilan, nasionalisme, dan kemanusiaan.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim telah menggarisbawahi pentingnya misi MUI dalam diplomasi kemanusiaan untuk Palestina yang menekankan perlunya terus menghidupkan semangat persaudaraan umat manusia (human fraternity) yang universal. Memberikan bantuan kemanusiaan merupakan perintah Allah SWT, yakni: “Saling menolonglah kamu dalam melakukan kebajikan dan takwa, dan jangan saling menolong pada perbuatan dosa dan permusuhan” (QS. Al Maidah: 2).

Dalam semangat ukhuwah tersebut, MUI mengajak dan mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut memberikan bantuan kemanusiaan bagi bangsa Palestina yang diwujudkan dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Kota Hebron.

Bulan Solidaritas untuk Bangsa Palestina merupakan momen yang sangat tepat untuk menggalang bantuan kemanusiaan bagi Bangsa Palestina.

 

Sumber: Republika.co.id

FOLLOW US