• Ototekno

Prita Kemal Gani Luncurkan Biografi 30 Tahun Sebagai Pendidik

Asrul | Rabu, 30/11/2022 10:20 WIB
Prita Kemal Gani Luncurkan Biografi 30 Tahun Sebagai Pendidik Prita Kemal Gani Luncurkan Biografi 30 Tahun Sebagai Pendidik

Jakarta - Prita Kemal Gani membagikan pengalaman hidupnya dalam 10 episode. Cerita itu dituangkan dalam biografi berjudul: Prita Kemal Gani, 30 Tahun Sebagai Pendidik. Multi Peran Menjadi Pemimpin, Tokoh Humas, Istri, dan Ibu.

Biografi yang ditulis Asteria Elanda dan diterbitkan oleh Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) itu berisi perjalanan Prita memulai membangun LSPR dari nol dengan dua pegawai dan puluhan murid, sampai akhirnya bisa meluluskan puluhan ribu tenaga terampil di bidang kehumasan, komunikasi, dan bisnis.

LSPR juga membuka lapangan kerja luas di bidang pendidikan, sektor yang menentukan kualitas suatu bangsa.

"Sejak kecil saya mengagumi sosok seorang guru. Kehadirannya ditunggu, suaranya didengarkan, dan sosoknya dimuliakan. Seorang guru tampil hebat, karena memiliki jawaban dari semua pertanyaan murid-murid di hadapannya," ucap Prita dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 November 2022.  

Prita ingin terus mewujudkan diri sebagai pendidik ketika dia sudah bekerja sebagai seorang profesional. Namun, yang tak kalah menarik adalah episode-episode kehidupan Prita sebagai seorang pemimpin.

Prita menganggap pegawai serta pendidik di LSPR adalah Keluarga. Dia mengibaratkan mendirikan LSPR seperti membangun sebuah rumah tangga.

"Sejak awal saya selalu yang terdepan memperjuangkan pegawai. Tak jarang saya menjual perhiasan untuk membayar gaji dosen. Semua kami lakukan bersama-sama, hasilnya kami nikmati bersama," beber Prita.

Prita mengakui bekerja sebagai pendidik jumlah penghasilannya tidak berlebihan. Namun, dari situ memiliki kebahagiaan yang tak bisa dibeli dengan uang.

"Banyak dari mereka yang kini menduduki posisi-posisi penting di LSPR, awalnya adalah mahasiswa dan kami sekolahkan hingga meraih gelar Phd," beber Prita.

Biografi diluncurkan bersamaan dengan perayaan Dies Natalis ke-30 tahun LSPR. Buku bisa diakses oleh masyarakat seluruh Indonesia di Toko Buku Gramedia, Gramedia Digital, dan Google Book mulai 7 Desember 2022.

Dalam buku setebal 184 halaman itu, Prita juga bakal membongkar ketika LSPR menghadapi cobaan dan Prita memposisikan diri sebagai nakhoda.

Saat itu, Prita bertindak tegas `menurunkan penumpang` agar kapal tidak terus dijadikan sasaran senjata dan tetap bisa berjalan.

Sementara itu, di sisi lain `penumpang` yang diturunkan dipastikan bisa tetap meneruskan hidup di kapal berbeda.

Tak hanya itu, Prita juga membagikan pengalaman hidupnya yang berharga karena memiliki seorang anak bungsu dengan spektrum autisme.

"Raysha adalah permata kehidupan dan guru terbaik saya. Raysha mengajarkan pada saya bahasa komunikasi yang lebih tinggi, yaitu bahasa cinta," kata Prita yang terus aktif dalam komunitas ini.

Bahkan, LSPR mengembangkan diri dengan mendirikan London School Beyond Academy (LSBA). Anak-anak berkebutuhan khusus dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) bisa berkembang di LSBA dengan bimbingan dari tenaga-tenaga profesional.

Sehingga, anak-anak spesial ini bisa berkarya, hidup lebih mandiri, bermasyarakat, dan bahagia. Episode ke-7 dalam biografi berjudul `Sebuah Website Kosong` akan memberikan banyak manfaat untuk orang tua yang memiliki anugerah yang sama.

Berbagai tanggapan muncul menyambut hadirnya biografi ini, salah satunya Linda Agum Gumelar. Dia menilai sebagai CEO dan Founder LSPR, Prita berperan sebagai seorang tokoh Public Relations di tingkat nasional dan internasional yang membuat LSPR terus melangkah maju.

"Semoga Mbak Prita tidak pernah berhenti dan jangan pernah lelah untuk memajukan pendidikan di Indonesia," kata Linda.

Alumni LSPR, Prilly Latuconsina, mengaku terinspirasi dengan sosok Prita Kemal Gani yang memiliki pribadi kuat dan berkarakter. Dia menilai Prita sebagai seorang pemimpin yang dapat memberikan pengaruh besar kepada institusi pendidikan khususnya dunia Public Relations.

"Seorang visioner dengan pemikiran matang yang dapat membuat keputusan strategis. Ibu Prita memberikan saya semangat besar untuk berkarier dan meraih apa yang saya inginkan sebagai seorang perempuan yang mandiri," kata Prilly.

Sementara itu, YouTuber Edho Zell menilai di bawah pimpinan Prita, LSPR menjadi kampus yang relevan dengan zaman, praktis di dunia profesional, dan menjadikan mahasiswanya siap berkarya dan memberikan dampak positif untuk Indonesia.

"Saya yakin, dengan pengalaman dan kemampuan Ibu Prita Kemal Gani, LSPR akan semakin maju. LSPR juga menjadi kampus yang ramah bagi semua mahasiswanya, termasuk untuk penyandang disabilitas seperti saya. Tidak berlebihan kalau saya mengatakan bahwa LSPR adalah kampus yang menerapkan inklusifitas di dalam wilayah kampus," staf khusus Presiden, Angie Yudistia, yang ikut senang atas terbitnya biografi ini.

Prita berharap biografi ini menjadi manfaat bagi masyarakat. Dia mengatakan LSPR akan terus mengembangkan diri dengan perspektif global di mana tidak ada lagi sekat antarnegara.

"Kami siap masuk ke ruang lingkup dunia, menjadi masyarakat dunia yang saling terhubung dalam semua aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, teknologi, maupun lingkungan," kata Prita.

Prita menyadari persaingan semakin ketat. Dia bertekad harus berjuang untuk bisa sejajar dengan negara maju. Dia menyebut di era global persaingan akan berasal dari negara-negara lain.

Prita sudah menyiapkan tim pengajar dan mahasiswa LSPR untuk giat belajar dan mengembangkan diri dengan berkomitmen pada kearifan lokal.

Dia mengatakan nilai-nilai kebudayaan Indonesia tidak akan direduksi oleh globalisasi. Rasa kekeluargaan, empati, simpati, solidaritas, dan kebersamaan akan selalu menjadi landasan kerja Prita dan LSPR.

"Saya persembahkan buku ini untuk semua pembaca yang sepakat bahwa ilmu pengetahuan adalah investasi yang paling berharga," kata Prita.

FOLLOW US