JAKARTA - Tanah longsor melanda gedung-gedung selama hujan lebat di pulau liburan Italia selatan Ischia pada hari Sabtu. Namun ada kebingungan di antara para menteri pemerintah mengenai jumlah korban tewas.

Menteri Dalam Negeri Matteo Piantedosi mengatakan tidak ada kematian yang dikonfirmasi. Namun Menteri Infrastruktur Matteo Salvini mengatakan sebelumnya dalam sebuah acara di Milan bahwa delapan orang tewas.

Hujan deras melanda pelabuhan Casamicciola Terme, salah satu dari enam kota kecil di pulau itu, pada dini hari Sabtu, memicu banjir dan merobohkan bangunan.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan pencarian sedang dilakukan untuk 13 orang yang awalnya dilaporkan hilang. "Saat ini belum ada korban jiwa yang dipastikan, ada beberapa kesulitan dalam operasi penyelamatan karena kondisi cuaca yang masih menantang", kata Piantedosi kepada wartawan di Roma.

Gambar menunjukkan lumpur tebal, puing-puing, dan bebatuan di Casamicciola Terme.

Ischia adalah pulau vulkanik sekitar 30 km (19 mil) dari Naples yang menarik pengunjung ke pemandian air panas dan garis pantainya yang indah. Ini berpenduduk padat dan memiliki sejumlah besar rumah yang dibangun secara ilegal, menempatkan penduduk pada risiko permanen dari banjir dan gempa bumi.

Pada tahun 2006 tanah longsor menewaskan seorang ayah dan ketiga putrinya di pulau itu.

Perdana Menteri Giorgia Meloni mengatakan dia berhubungan dekat dengan Menteri Perlindungan Sipil Nello Musumeci, Departemen Perlindungan Sipil dan Daerah Campania setempat.

"Pemerintah mengungkapkan kedekatannya dengan warga dan walikota kotamadya di pulau Ischia dan berterima kasih kepada para penyelamat yang terlibat dalam pencarian korban hilang", katanya.

Bagian selatan Italia, di mana rumah sering dibangun secara ilegal di daerah yang tidak aman, rentan terhadap tanah longsor yang fatal. Pada tahun 1998 sedikitnya 150 orang tewas ketika lumpur merendam desa Sarno, juga tidak jauh dari Naples.