• News

Pentagon: Serangan Udara Turki di Suriah Mengancam Keselamatan Personel AS

Yati Maulana | Kamis, 24/11/2022 15:01 WIB
Pentagon: Serangan Udara Turki di Suriah Mengancam Keselamatan Personel AS Gedung Pentagon terlihat di Arlington, Virginia, AS, 9 Oktober 2020. Foto: Reuters

JAKARTA - Serangan udara Turki di Suriah utara mengancam keselamatan personel militer AS dan situasi yang meningkat membahayakan kemajuan bertahun-tahun melawan militan Negara Islam, kata Pentagon pada hari Rabu.

Komentar publik tersebut mewakili kecaman terkuat Amerika Serikat terhadap operasi udara sekutu NATO Turki dalam beberapa hari terakhir terhadap milisi Kurdi di Suriah utara hingga saat ini.

"Serangan udara baru-baru ini di Suriah secara langsung mengancam keselamatan personel AS yang bekerja di Suriah dengan mitra lokal untuk mengalahkan ISIS dan mempertahankan tahanan lebih dari sepuluh ribu tahanan ISIS," kata juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder, dalam sebuah pernyataan.

Ryder mengatakan situasi yang meningkat mengancam kemajuan yang dibuat dalam perang melawan militan ISIS di wilayah tersebut.

Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat mengakui "masalah keamanan yang sah" dari Turki.

"De-eskalasi segera diperlukan untuk mempertahankan fokus pada misi kekalahan-ISIS dan memastikan keselamatan dan keamanan personel di lapangan yang berkomitmen untuk misi kekalahan-ISIS," tambah Ryder.

Amerika Serikat memiliki sekitar 900 tentara di Suriah, terutama di timur laut negara itu, yang bekerja dengan Pasukan Demokrat Suriah (SDF), yang dipimpin oleh pejuang Kurdi dari YPG, untuk berperang melawan sisa-sisa ISIS.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Rabu bahwa operasi udara Turki hanyalah permulaan dan akan meluncurkan operasi darat jika memungkinkan setelah peningkatan serangan balasan.

Ankara meluncurkan operasi udara pada akhir pekan sebagai pembalasan atas serangan bom Istanbul seminggu sebelumnya yang menewaskan enam orang, dan disalahkan pada YPG. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab dan PKK serta YPG membantah terlibat.

Turki sebelumnya telah meluncurkan serangan militer di Suriah terhadap milisi YPG Kurdi, menganggapnya sebagai sayap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa ditetapkan sebagai kelompok teroris.

Ini bukan pertama kalinya operasi Turki di Suriah utara mengancam personel AS. Pada tahun 2019, pasukan Amerika di daerah itu mendapat tembakan artileri dari posisi Turki ketika Turki melancarkan serangan terhadap milisi Kurdi sekutu AS pada saat itu.

FOLLOW US