JAKARTA - Operator bandara ibu kota Peru mengatakan pada hari Minggu bahwa truk pemadam kebakaran yang terlibat dalam tabrakan dramatis dan fatal dengan jet penumpang LATAM Airlines (LTM.SN) sedang melakukan latihan darurat yang telah diatur sebelumnya.
Jet itu menabrak truk pemadam kebakaran saat meluncur di landasan sebelum lepas landas pada hari Jumat. Pesawat dengan cepat terbakar dan mengeluarkan asap tebal saat berhenti. Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang petugas pemadam kebakaran meninggal dunia.
Pada hari Minggu, Lima Airport Partners, yang mengoperasikan bandara, mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa truk pemadam kebakaran telah memasuki landasan pacu sebagai bagian dari latihan tanggap darurat yang dikoordinasikan antara operator dan otoritas lalu lintas udara.
"Pada 18 November, pada pagi hari dan hingga awal latihan, tim pemadam kebakaran melakukan semua pengaturan yang diperlukan untuk melakukan manuver," kata operator bandara tersebut.
"Control Tower (CORPAC) mengonfirmasi waktu mulai pukul 15:10, itu adalah waktu yang ditetapkan untuk awal manuver, dan tabrakan dengan pesawat LATAM terjadi pada pukul 15:11."
Jorge Salinas, presiden dewan direktur Korporasi Bandara dan Penerbangan Komersial Peru (CORPAC), mengatakan kepada radio lokal bahwa otorisasi untuk latihan tersebut belum termasuk masuk ke landasan pacu.
"Tidak ada izin masuknya kendaraan apapun ke landasan. Ada izin untuk melakukan latihan, tetapi itu di luar area yang saat ini ada operasi transit," katanya kepada stasiun radio RRP, Sabtu.
Kementerian kesehatan Peru mengatakan pada hari Jumat bahwa 20 penumpang menerima perawatan medis, dan setidaknya dua dalam kondisi serius. Maskapai mengatakan tidak ada penumpang atau anggota awak yang tewas.